Jakarta – Pihak kepolisian mulai menemukan titik terang terkait motif dibalik aksi nekad lima WNI yang berangkat untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah. Kelima WNI tersebut merupakan satu keluarga terdiri dari ayah (TUAB, 40), ibu (NK, 33) dan tiga orang anak, masing-masing adalah NAA (13), MSU (7) dan MAU (3).
Hasil pemeriksaan menunjukan fakta yang lumayan mencengangkan, sang ayah merupakan PNS di Kemenkeu. Hal ini pun sempat membuat heboh media sosial, namun pihak kemenkeu segera memberi klarifikasi melalui surat dengan nomor 4/KLI/2017 tertanggal 27 Januari 2017 bahwa yang bersangkutan telah mengundurkan diri sejak Februari 2016 dengan alasan akan fokus mengurusi sebuah pesantren yatim piatu di kawasan Bogor. Yang bersangkutan juga disebut sudah tidak bisa dihubungi lagi sejak pengunduran dirinya tersebut.
TUAB diduga telah terasuki oleh pikiran-pikiran tidak sehat terkait dengan radikalisme dan terorisme. Hal ini tampak dari keputusannya untuk menjual rumah demi bekal berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris paling keji di muka bumi, ISIS.
kuat dugaan, TUAB beserta keluarganya akan bergabung dengan kelompok Bahrun Na’im yang telah terlebih dahulu bergabung dengan teroris ISIS di Suriah. Meski begitu, pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan mendalam terhadap kelima orang ini.
Berita tentang penangkapan TUAB dapat dibaca di sini: Lima WNI yang diduga ISIS tiba di Bali