Denpasar – Lima Warga Negara Indonesa (WNI) yang sebelumnya ditangkap oleh militer Turki terkait dugaan keterlibatan dengan kelompok teroris ISIS kini telah kembali ke tanah air. Kelima orang tersebut mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Selasa tengah malam, (24/0117) menggunakan pesawat Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EKO398 dari Dubai.
Kelima WNI tersebut langsung digiring ke Markas Polda Bali. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengky Widjaja, kepada wartawan pada Rabu, (25/01/17). “Sekarang sedang menjalani pemeriksaan,” jelasnya.
Lima WNI itu diketahui semuanya merupakan warga Cilincing, Jakarta Utara. Inisial mereka adalah TUAB, NK, NAA, MSU, dan MAU.
Dikutip dari Vivanews, Rabu, (25/01/17), kelima orang tersebut berangkat menuju Turki dari bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada 15 Agustus 2016. Mereka tidak langsung menuju Turki, melainkan ke Thailand terlebih dahulu, di mana mereka menghubungi AY, orang yang akan memberangkatkan mereka ke Turki. AY ternyata memiliki koneksi yang luas di Turki. Kelima WNI tersebut dipesani untuk segera menghubungi A alias AJ setibanya di Turki nanti; ia yang akan memfasilitasi mereka selama berada di Turki.
Benar saja, setibanya di Turki, mereka langsung menghubungi A alias AJ, yang kemudian mengirim orang suruhannya, IB untuk menjemput mereka di bandara. IB lantas mengantar lima WNI ini untuk bertemu beberapa orang Indonesia yang telah tiba terlebih dahulu, mereka adalah orang-orang asal Lamongan, Jawa Timur yang berinisial UU, AM, AL, NBL dan UA. Selama di Turki, mereka difasilitasi oleh AY, warga setempat.
Sehari kemudian, pada 16 Agustus 2016, militer Turki tiba-tiba membongkar persembunyian mereka dan langsung melakukan penangkapan atas dugaan keterlibatan dengan kelompok teroris ISIS. Mereka kemudian digelandang ke rumah sakit setempat untuk menjalani tes kesehatan sebelum akhirnya dijebloskan ke penjara. Pemerintah Turki kemudian menendang balik (deportasi) lima WNI ini kembali ke Indonesia. Hingga saat ini, pihak kepolisian dilaporkan masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kelima WNI ini.