Usia Produktif Jadi Sasaran Utama Penyebaran Paham Radikal

MAGELANG – Warga usia produktif antara 15 hingga 30 tahun menjadi sasaran utama penyebaran ideologi terorisme, radikalisme dan paham menyimpang lainnya. Apalagi, penyebaran itu melalui teknologi canggih.

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Magelang, Zaenal Arifin saat menggelar rapat koordinasi pencegahan kelompok terorisme, radikalisme dan paham lainnya, di ruang Bina Karya Pemkab Magelang, kemarin.

Dia menyebut generasi muda, begitu akrab dengan teknologi canggih dan modern sebagai sarana untuk operasional penyebaran paham tersebut.

“Pada usia tersebut, mereka masih dalam tahap pencarian jati diri dengan tingkat pemikiran dan emosional yang belum stabil, sehingga mudah terpengaruh,” ujarnya.

Dia juga menyebut, pada dekade terakhir ini, penyebaran dan doktrimisasi ideologi paham terorisme, radikalisme dan paham menyimpang lainnya, telah sampai tahap mengkhawatirkan. Sebab cara yang digunakan kelompok ini tidak sederhana, karena memanfaatkan teknologi canggih dan modern.

Dia menyebut, wilayah Kabupaten Magelang begitu luas, dengan komposisi masyarakat yang begitu hetrogen, memunculkan potensi sebagai sarana penyebaran paham terorisme dan radikalisme. Maka penanganan permasalahan kelompok terorisme dan radikalisme, memerlukan tindakan yang terkordinasi, sinergis dan saling mendukung antara aparat pemerintah, penegak hukum dan tokoh masyarakat.

“Kita bisa melihat kelompok penyebar paham dan ideologi yang menyimpang, seperti salah satunya yang dilakukan ISIS, karena telah melakukan aksi untuk mempengaruhi masyarakat luas. Kekhawatiran kami cukup beralasan, karena menyebaran untuk menanamkan ide dan ideologi tersebut, dilakukan dengan sangat efektif di kalangan masyarakat,” ucapnya.

Dia juga meminta seluruh pihak untuk berkoordinasi, komunikasi, konsolidasi antar unsur aparat pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menyikapi perkembangan, situasi dan permasalahan di Kabupaten Magelang.

“Salah satu cara yang sangat efektif untuk mencegah dan menangkal perkembangan kelompok radikal tersebut, tentu dengan melakukan deteksi dini, serta laporan yang cepat dan akurat dari masyarakat, kepada aparat penegak hukum dan pemerintah, serta perlu tindakan yang komprehensif dan rasional,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Magelang, Zaenal Arifin juga telah melakukan rapat bersama forum intelejen daerah. Forum tersebut merupakan salah satu badan yang terus melakukan pengawasan pada orang asing di wilayah Kabupaten Magelang.

“Kami terus melakukan pengawasan. Utamanya nanti menjelang hari raya Waisak, ada persiapan dan pengawasan khusus untuk itu,” jelas Zaenal. (*)

sumber : tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *