Brussels – Negara anggota Uni Eropa (UE) dilaporkan telah menolak proposal dari Komisi Eropa untuk memasukkan Arab Saudi ke daftar hitam negara-negara yang dicurigai lemah dalam pengawasan pendanaan teroris dan pencucian uang.
UE mengatakan bahwa keputusan bulat diambil karena daftar usulan Komisi Eropa tidak dibuat dalam proses yang transparan. Keputusan itu akan memaksa Komisi Eropa untuk menyiapkan daftar baru.
Vera Jourova, pejabat Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas pembuatan daftar tersebut menuturkan pihaknya sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Dia kemudian membantah bahwa proses pembuatan daftar itu tidak dilakukan secara transparan.
Baca juga : Kapolres Nganjuk Minta Warga Tolak Penyebaran Radikalisme
“Saya kecewa, tapi saya tidak akan menyerah. Proses tersebut telah dilakukan secara transparan dan mengikuti komitmen negara-negara UE untuk bertindak melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme,” ucapnya, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/3/2019).
Anggota Parlemen UE dari kelompok utama, termasuk konservatif dan sosialis, mengkritik keputusan negara-negara UE untuk menolak proposal Komisi Eropa.
“Jika kita mulai memainkan permainan politik dengan daftar itu, UE kehilangan semua kredibilitas. Menempatkan negara yang membawa kami Panama Papers ke daftar hitam pencucian uang sudah lama tertunda. Meningkatkan tekanan adalah satu-satunya negara yang mengerti bahasa seperti Panama dan Saudi,” ucap Markus Ferber, pemimpin kelompok kanan-tengah dalam komite ekonomi Parlemen UE.