Semarang – Ulama dari Suriah, Syekh Abdus Salam Rajeh, meminta masyarakat Indonesia untuk tetap bisa menjaga kerukunan dan menutup ruang terorisme dan radikalisme. Islam di Indonesia, lanjutnya, adalah Islam yang bisa dicontoh karena toleransinya.
Hal ini disampaikannya saat berbicara pada rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah, di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Rabu, (21/11).
Lebih lanjut, Syekh Abdus Salam Rajeh juga mengisahkan pengalaman negaranya sampai diserang kelompok teroris yang mengatasnamakan jihad membela Islam.
“Negeri kami seperti negeri kalian, ada Islam, Kristen dan agama lain. Negara kami juga memiliki keberagaman seperti di Indonesia. Maka kalau menciptakan kestabilan negara harus dengan pikiran jernih, tidak mengibarkan bendera hitam dan paham khilafah,” ujarnya.
Baca juga : Romahurmuziy Imbau Guru PAI Tangkal Radikalisme dengan Penguasaan TI
Ia mengaku miris dengan pecahnya bangsa Suriah karena disusupi banyak pihak yang mempunyai kepentingan besar. Dia menyebut ada kelompok besar yang tidak suka dengan kehadiran Suriah yang berwarna.
“Mereka membawa senjata dan menebar fitnah, serta menyerang orang yang lemah dan miskin, dengan roket penghancur,” terangnya.
Dia juga menyebut kegaduhan terjadi karena adanya faktor kemiskinan. Dia pun mengutuk pembunuhan dengan dalih agama.
“Apapun alasannya, cara-cara membunuh manusia tidak dibenarkan dalam Islam,” ucapnya.
“Ulama dan umaroh adalah orang yang bisa mencegah kegaduhan di negeri ini. Di tangan masyarakatlah negeri ini bisa aman,” imbuhnya lagi.
Ia juga berpesan agar dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, bisa menjaga bangsa ini bisa tetap rukun.
“Semua orang dewasa harus menanamkan keberagaman ke anak-anak yang hidup di bawah langit Allah SWT,” ucap Syekh Abdus Salam Rajeh.