[www.uinsgd.ac.id] Untuk mencegah masuknya faham radikalisme, terorisme ke Perguruan Tinggi, UIN SGD Bandung melakukan penandatanganana nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam pemberantasan terorisme.Teken MoU ini dilakukan antara Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M. Hum. dengan Ketua BNPT, Irjen Pol. (Purn) Ansyaad Mbai, MM. di di Aula Rektorat, Gedung Al-Jamiah lantai II, Jumat (6/6).
Rektor UIN SGD Bandung sangat mengapresiasi langkah BNPT melibatkan dunia kampus dalam menangkal aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia. “Kami sangat berterima kasih kepada BNPT yang mengajak dan menyatukan langkah demi menyelamatkan generasi muda dari faham-faham radikal yang merugikan agama dan bangsa,” paparnya.
Bagi Rektor, “Munculnya aksi terorisme di Indonesia ini akibat salah pemahaman dalam menafsirkan Al-Quran, terutama ayat-ayat tentang jihad,” tegasnya.
Padahal, konsep jihad masa kini harus diartikan untuk membangun kompetisi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengangkat harkat martabat bangsa. “Ayat Al-Quran tetang jihad hanya dijadikan pembenaran untuk berjihad dengan melakukan intimidasi dan teror. Jelas, pandangan ini, suatu pemahaman yang dangkal dan keliru,” tuturnya.
Dengan kerjasama ini pihak lembaga pendidikan bisa merumuskan secara akademik tentang konsep deradikalisasi di kampus.”Deradikalisasi harus dijadiakn konsetrasi kajian ilmiah sebagai masukan penting bagi mencegah aksi terorisme di Indonesia,” harapannya.
Disepakati, kedua belah pihak akan melakukan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan, penelitian, penyelenggaraan seminar serta menyiapkan kader-kader bangsa antiteroris.