Ankara – Pemerintahan Turki dan Irak mengumumkan pada Kamis (3/1/2019) akan meningkatkan kerja sama dalam melawan terorisme.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers bersama Presiden Irak Barham Saleh di Ankara.
“Kami menyadari pentingnya kerja sama untuk mencapai kesuksesan dalam perjuangan kami melawan aksi teror. Insya Allah, di masa mendatang kami akan meningkatkan kerja sama dalam bidang ini,” kata Erdogan seperti dikutip AFP.
Erdogan menambahkan, jalinan kerja sama kedua negara turut didorong adanya ancaman bersama bagi kedua negara dari organisasi teroris, seperti kelompok ISIS dan milisi Kurdi.
Pernyataan Erdogan turut didukung Presiden Irak yang mengatakan negaranya ingin bekerja sama secara nyata dan strategis dengan Turki. Kerja sama tersebut nantinya tidak hanya akan melayani kedua negara namun juga seluruh wilayah Timur Tengah.
Pembicaraan antara kedua pemimpin negara tersebut terjadi usai dilancarkannya serangan udara oleh Ankara secara berulang kali ke wilayah Irak, tindakan yang memicu protes dari Baghdad.
Baca juga : Polri Sudah Identifikasi Seluruh Anggota MIT Pimpinan Ali Kalora
Baghada pada saat itu mengecam serangan tersebut dan menyebutnya pelanggaran atas kedaulatannya, setelah Ankara menyerang milisi Kurdi di utara Irak, di Sinjar dan Gunung Karajak.
Jet tempur Turki juga sering kali membombardir lokasi persembunyian Partai Pkerja Kurdistan (PKK) yang dilarang setelah pemberontakan terhadap pemerintah sejak 1984 dan telah dimasukkan dalam daftar hitam kelompok teror oleh Ankara dan sekutu baratnya.
Kementerian Pertahanan Turki sebelumnya telah mengakui pesawat tempurnya melancarkan serangan dengan menargetkan lokasi PKK di Zap, Metina, Avasin-Basyan, dan wilayah Gara, pada Rabu (2/1/2019).
Erdogan juga telah memperingatkan bakal memperluas perlawanan melawan PKK hingga ke wilayah Irak dan meluncurkan operasi memerangi kelompok itu di Sinjar.