Jakarta – Mabes Polri sudah mengidentifikasi seluruh anggota DPO jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Terkini, tiga orang pelaku baru teridentifikasi dan diketahui berasal dari Maluku.
“Dari (tujuh) DPO awal yang teridentifikasi, ternyata ada tambahan tiga lagi. Sebagian besar (yang tujuh) NTB kini tambah lagi dari Maluku,” jelas Kepala Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis (3/1).
Ketiga orang pelaku yang teridentifikasi itu dikenali sebagai Alhaji Saliki, Rajif Gandi Sabban alias Rajjes, dan Raditya alias Adid.
Mereka bertiga menyelinap masuk saat Operasi Tinombala digelar dan kini bergerilya di pegunungan Poso dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Satgas lakukan penyegatan dan penyekatan di Palu dan Parigi baik jalur logistik dan pelariannya. Mereka terus bekerja di lapangan.
Subsatgas Tinombala sudah memeriksa beberapa saksi dalam kasus mutilasi,” lanjutnya.
Baca juga : Moeldoko: Pemerintah Tak Kan Maafkan Tindakan Kriminal Teroris
Salah satu saksi kunci menyebut sudah melihat gelagat kelompok tersebut dari tanggal 29 Desember dan akhirnya melakukan mutilasi tanggal 30 Desember.
“Saksi melihat kelompok ini dibagi kelompok kecil. Masing-masimg lima. Ada yang aksinya mengawasi. Lima eksekusi maju, lima bagian parimeter. Sampai eksekusi tanggal 30 pukul 08.00 WITA,” tambahnya.
Selain tiga nama tadi, tujuh buron yang lain adalah Ali Kalora alias Ali Ahmad, Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso, Qatar alias Farel asal Bima NTB, Nae alias Galuh asal Bima NTB, Basir alias Romzi asal Bima NTB, Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.
“Ada DPO dengan ciri-ciri pendek dan gemuk yang tidak dikenali saksi di antara DPO ini. Tapi saksi tunjukkan pelaku eksekusi. Nanti akan didalami kelompok Ali termasuk pelaku kontak tembak apabila sepuluh pelaku ini tertangkap,” sambungnya.
Kelompok ini ingin memberikan pesan agar masyarakat takut. Mereka lalu melakukan pembunuhan terhadap warga. Intimidasi dan pengancaman.
Seperti diketahui, kelompok DPO Poso ini memutilasi Ronal Batau alias Anang (34), penambang emas tradisional di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong yang bertetangga dengan Poso.
Jenazah Ronal yang dipenggal kepalanya itu ditemukan Minggu (30/12) sekitar pukul 11.00 Wita.
Tak berhenti di situ. Saat polisi mengevakuasi jenazah Ronal mereka juga menyerang. Anggota Resmob Satgas 3 Tinombala Bripka Andrew Maha Putra dan anggota Sat Intelkam Polres Parigi Moutong Bripda Baso terluka tembak.