Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yakin kelompok teroris ISIS bakal hilang dari peta dalam beberapa jam ke depan.
Trump mengklaim pasukan militernya telah berhasil memberangus sebagian besar teroris ISIS di Irak dan Suriah.
Kepada wartawan di Washington, Trump memperlihatkan dua peta yang menunjukkan perbedaan wilayah ISIS dulu dan sekarang.
Dalam peta pertama, wilayah ISIS yang ditandai dengan zona berwarna merah masih terdapat di beberapa titik di Irak dan Suriah. Sementara itu, peta kedua menunjukkan pengurangan titik merah yang sangat signifikan.
Baca juga : ISIS Resmi Serukan Pembalasan Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru
“Tidak ada lagi warna merah. Sebenarnya, sebenarnya ada titik kecil merah yang akan segera musnah malam ini,” ucapnya di Gedung Putih dan dikutip AFP, Kamis (21/3).
Dalam kampanyenya di kawasan militer Ohio, Trump kembali memaparkan peta itu dan memamerkan prestasi militer melawan para teroris.
“Ketika saya mengambil alih kekacauan, mereka semua (ISIS) berada di wilayah-wilayah itu, di seluruh Irak dan Suriah,” kata Trump.
“Dan sekarang kamu melihatnya, tidak ada lagi warna merah. Sampai hari ini, ISIS, tidak ada. Kekhalifahan akan hilang malam ini.”
Setelah sempat menguasai sejumlah besar wilayah di Suriah dan Irak pada 2014, kekhalifahan ISIS terus ditekan mundur.
Hingga kini, ISIS dilaporkan hanya menguasai sebagian wilayah kecil di tenggara Suriah, seperti Baghouz. Dalam pertemuan terakhir, ISIS dikabarkan semakin terkepung di Baghouz oleh pasukan Kurdi, Suriah, dan koalisi AS.
Trump sebelumnya juga mengklaim bahwa ISIS telah musnah meski kelompok teroris itu belum menyatakan menyerah.
Ia juga mengklaim telah “membunuh para teroris yang bertanggung jawab atas serangan di Suriah” yang menewaskan empat warganya pada Januari lalu.
Pasukan koalisi AS melaporkan telah menangkap para teroris yang terlibat dalam bentrokan paling mematikan bagi pasukan AS sejak mereka pertama kali dikerahkan ke Suriah.
Trump mengatakan militer AS telah membunuh pelaku bom di teater Bataclan, Paris, pada 2015 lalu dan pengeboman USS Cole yang menewaskan 17 prajurit Amerika.
“Kami membunuh mereka semua. Kami membunuh mereka semua,” tandasnya.