SOLO – Kualitas teroris di Indonesia, belakangan ini, dinilai semakin merosot. Namun, teroris menikmati kebebasan propaganda dengan strategi pendekatan terhadap media massa.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai dalam diskusi dengan jurnalis bertajuk Damailah Indonesiaku, Rabu (26/6/2013), di Gulo Klopo, Jl Menteri Supeno, Manahan, Solo.
Merosotnya kualitas teroris itu, lanjut dia, ditinjau dari grafik serangan bom sejak insiden Bali.
“Lihat bom di Bali, [korban] sampai ratusan orang. Kalau sekarang hanya mampu membunuh dirinya sendiri, seperti di Cirebon,” ujarnya.
Meskipun demikian, teroris menikmati kebebasan memprovokasi. “Salah satu strategi dia ada mendekati media agar lebih mudah memberikan propaganda,” tambahnya.
sumber: harianjogja online