Teroris Gunakan Narkoba untuk Kacaukan Negara

YOGYAKARTA (Suara Karya): Narkoba bisa digunakan sebagai alat teror untuk menghancurkan negara. Gerakan teroris tidak jarang melakukan itu sebagai alat untuk mengacaukan suatu negara.

Hal yang perlu diwaspadai semua kalangan itu mengemuka dalam “Sarasehan Nasionalisme Pemuda Antinarkoba dan Terorisme” yang digagas oleh Indonesia Multi Dimensi di Diklat Dinas Sosial, Jalan Veteran 13, Yogyakarta, Rabu (3/7). Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari KNPI Yogyakarta, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

 

Ketua DPD KNPI Yogyakarta Jhon S Kebat merasa terpanggil untuk turut serta mengambil bagian melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Pihaknya akan mengajak masyarakat, khususnya pemuda, untuk dapat berperan aktif membantu pemerintah dan BNN menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkoba.

Pihak BNPT memberikan gambaran tentang bahaya narkoba dan terorisme yang dapat mengancam kelangsungan bangsa dan negara. Untuk itu, diperlukan kesiapan generasi muda untuk mengisi dan melanjutkan estafet kepemimpinan.

Dr Sri Yunanto dari BNPT mengutarakan pentingnya kerja sama BNN dengan BNPT mengingat narkoterorisme erat kaitannya dengan upaya teror yang dibiayai dengan uang narkoba.

Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Irjen Pol Sambudiyono mengingatkan tentang kemungkinan adanya upaya melakukan teror dengan menggunakan narkoba sebagai alat teror.

Dalam kesempatan yang sama Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat BNN, Dik Dik Kusnadi, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menyadari dan menjadikan narkoba sebagai ancaman yang luar biasa. Sebab, narkoba mengancam kita semua tanpa pandang bulu. Siapa pun bisa terkena. Untuk itu, kita harus peduli dan sudah saatnya berbuat untuk menyelamatkan diri, keluarga, dan lingkungan dari bahaya narkoba.

Bahkam salah seorang peserta sarasehan mengatakan bahwa narkoba adalah bahaya laten. Saat ini untuk menghancurkan suatu bangsa tidak perlu membawa pasukan dan senjata yang lengkap, cukup dengan narkoba. Hal ini yang perlu diwaspadai bersama. (Sadono)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *