Liputan6.com, Jakarta : Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 sudah memasuki hitungan hari. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memprediksi adanya gangguan keamanan dari teroris pada pelaksaan Pemilu 2014.
“Keamanan memprediksi begitu. Memang harus diprediksi begitu. Diprediksikan teroris bisa mengganggu pemilu. Musuh utama terorisme kan demokrasi. Pemilu ini sarana demokrasi yang utama,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai di gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Ansyaad menjelaskan, untuk koordinasi menghadang teror ini, pihaknya akan melanjutkan telah berkoordinasi dengan ulama-ulama dari dalam negeri. Tak hanya itu, BNPT juga menggandeng mantan teroris dalam menindak terorisme di Indonesia.
“Ulama dan mantan-mantan tokoh teroris yang berkolaborasi dengan kita. Kontribusinya sangat positif,” tandas Ansyaad.
Proses persiapan Pemilu 2014 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memasuki tahap pencetakan surat suara. Proses pencetakan ini diharapkan akan selesai dalam 1 bulan mendatang.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, pencetakan surat suara itu telah dilakukan sejak awal bulan ini. Husni mengatakan, usai dicetak, jutaan surat suara tersebut akan segera didistribusikan ke gudang-gudang milik KPU di setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
Jika tak ada aral melintang, semua surat suara akan selesai didistribusikan paling lambat tanggal 6 Maret 2014. Pemungutan suara pada Pemilu Legislatif akan dilaksanakan 9 April dan Pemilu Presiden digelar 9 Juli 2014.