Graz – Kepolisian Austria menggerebek rumah aktivis sayap kanan, Martin Sellner, atas dugaan berafiliasi dengan teroris Australia, yang membunuh sedikitnya 50 muslim di Selandia Baru.
Dilansir dari kantor berita Anadolu, Rabu (27/3), juru bicara kejaksaan di Kota Graz, Hansjoerg Bacher mengatakan, rumah Martin Sellner digeledah dalam penyelidikan mengenai kemungkinan afiliasi dengan teroris, yang menembaki jemaah di dua masjid di Kota Christchurch.
Bacher menambahkan, rekening bank Sellner sedang dilacak oleh polisi dan dana sekitar 1.692 dolar AS disumbangkan kepadanya dari seseorang dengan nama belakang yang sama dengan teroris.
Baca juga : Kalah di Suriah dan Irak, ISIS Masih Bertenaga dan Mematikan di Negara Lain
Selama penggeledehan di rumah Sellner, polisi telah menyita perangkat elektronik.
“Setiap hubungan antara pelaku teror Christchurch dan anggota Identitarian Movement perlu diselidiki secara komprehensif,” cuit Kanselir Austria, Sebastian Kurz.
Badan intelijen Austria juga mengatakan teroris Australia sempat berkunjung ke Austria pada 26 November 2018.
Awal bulan ini, seorang teroris – yang diidentifikasi sebagai warga Australia bernama Brenton Tarrant – memasuki masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, dan menembaki jemaah tanpa pandang bulu, termasuk ke empat anak.