Louisa Vesterager Jespersen, 24 tahun, dari Denmark dan Maren Ueland, 28 tahun dari Norwegia tewas akibat diserang sekelompok teroris di Moroko pada 24 Desember 2018

Terkait Pembunuhan 2 Turis Skandinavia Oleh Teroris, Maroko Tangkap WN Swiss

Rabat – Pihak keamanan Moroko dilaporkan sudah menangkap seorang warga negara asal Swiss terkait pembunuhan dua turis perempuan Skandinavia oleh kelompok teroris.

Investigasi Hukum dari Biro Pusat Moroko atau BCIJ mengatakan, investigasi ini terkait tewasnya dua warga negara Denmark dan Norwegia yaitu masing-masing Louisa Vesterager Jespersen (24) dan Maren Ueland (28), akibat serangan pisau di bagian leher.

Keduanya tewas di Desa Imlil dekat rute perjalanan ke Kota Toubkal, yang terletak di puncak tertinggi Afrika Utara. Jalur itu merupakan jalur favorit bagi para penggemar panjat gunung.

“Lelaki yang ditangkap pada Sabtu itu diduga terlibat dalam perekrutan orang Moroko dan warga negara di kawasan Sahara untuk melakukan tindakan teroris di Moroko terhadap warga asing dan pasukan untuk diambil senjatanya,” begitu dilansir pejabat BCIJ seperti diberitakan Aljazeera pada Minggu (30/12).

Petugas juga telah menahan seorang warga Spanyol, yang tinggal di Moroko. Warga Swiss tadi diduga telah mengajar tersangka lainnya keterampilan berkomunikasi menggunakan teknologi komunikasi canggih. Dia juga dikenal pandai menggunakan senjata api.

Baca juga : 30 Anak Militan ISIS Dipulangkan Ke Rusia

Sebelumnya, pihak keamanan Moroko telah menangkap 19 orang lainnya terkait kasus ini, termasuk empat tersangka utama yang mengaku telah berbaiat terhadap kelompok teroris Islamic State (ISIS). Baiat itu dibuat tiga hari sebelum jasad kedua turis ditemukan.

Namun, menurut juru bicara intelijen Moroko, Boubker Sabik, para penyerang itu merupakan kelompok terpisah dan tidak berkoordinasi dengan ISIS.

Menurut media the Sun, dua turis yang menjadi korban kejahatan tadi terlihat bahagia pada hari-hari terakhir mereka.

Rachid Imerhade, pemandu panjat gunung yang bertemu kedua turis panjat gunung tadi, mengatakan keduanya terlihat rileks dan bahagia sebelum terkena serangan kelompok penjahat tadi.

“Mereka terlihat tersenyum, bersosialisasi dan bercakap-cakap. Mereka berdua banyak ngobrol dengan orang-orang sekitar,” kata Rachid mengenai kedua korban serangan teroris ini.