JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura Susaningtyas Kertopati atau Nuning menilai seluruh tahanan teroris yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Meda dipindahkan ke markas militer. Pengawasan dan pembinaan terhadap para teroris dinilai lebih efektif dilakukan oleh aparatur militer.
“Untuk tidak mencampur tahanan teroris dengan yang lain. Ada baiknya menurut saya kalau mungkin tahanan untuk pelaku terorisme ditempatkan di markas militer yang akan menjamin keamanannya,” ujar Nuning dalam pesan singkat yang diterima Jumat (12/7/2013).
Ketua DPP Partai Hanura bidang Pertahanan itu menyebutkan dengan pemindahan tahanan teroris ke markas militer maka tak perlu lagi ada kekhawatiran kaburnya tahanan seperti yang saat ini terjadi. Dari segi pembinaan pun, kata Nuning, bisa diserahkan ke bagian Disbintal TNI yang profesional.
“Dengan berpayung hukum pada undang-undang tentang terorisme dimana TNI jugab bertanggung jawab dalam penanganan masalah terorisme dan pengendalinya adalah BNPT Polhukam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Nuning meminta Kementerian Hukum dan HAM untuk melibatkan intel dalam mengejar para tahanan kabur dan modus di balik kaburnya ratusan napi tersebut.
“Harusnya dilibatkan dari komunitas intelijen dan kepolisian, hotline dengan aparat dan hubungannnya dengean aparat keamanan sampai saat ini masih lemah,” tukas Nuning.
Ada 22 napi kasus terorisme di Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta Meda Medan. Diperkirakan dari sekitar 200 orang napi yang melarikan diri, terdapat 15 orang tahanan teroris. Di antara mereka merupakan pelaku perampokan atau fai di Bank CIMB Niaga dan kasus di Polsek Hamparan Perak.
Berikut ini 22 teroris tersebut.
1. Pamriyanto alias Suryo Putra
2. Zumirin alias Sobirin
3. Anton Sujarwo alias Supriyadi
4. Marwan alias Nanong
5. Abdul Ghani Siregar
6. Pautan alias Robi
7. Fadli Sadama
8. M. Chair
9. Agus Sunyoto
10. Jajah Miharja Fadila
11. Beben Khairul Rizal
12. Nibras
13. Suriyadi
14. Hasbuddin
15. Munir alias Abu Rimba
16. Gema Awal Ramadhan
17. Ismarwan
18. Muktar alias Muktar
19. Andri Marlan
20. Chairul Fuadi
21. Muksin Kamal
22. Khairul Gazali
Seperti diketahui, diduga ratusan orang narapidana dan tahanan melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta, Kamis (11/7/2013). Peristiwa ini bermula saat pasokan listrik dan air ke lapas itu terhenti. Setelah itu, para napi pun melakuan provokasi hingga timbul kerusuhan di dalam lapas yang akhirnya berujung pembakaran di beberapa titik lapas.
Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan itu menggunakan kesempatan kabur dengan sebelumnya menyandera 15 petugas lapas. Hingga kini, Kementerian Hukum dan HAM masih belum mendapatkan jumlah pasti napi dan tahanan yang kabur.
sumber: kompas online