Ayah Syafii, Slamet Raharjo (61) mengaku selama ini Syafii memang suka membaca buku. Saat ditemui di kediamannya, Slamet bercerita, anak ketujuh dari 8 bersaudara ini pernah dipergokinya membaca buku karangan Abu Bakar Ba’asyir. Bahkan, Slamet kerap mengingatkan Syafii agar tidak membaca buku karangan Baasyir. Namun sang anak tetap nekat membaca.
“Sebenarnya, saya tidak suka dia (Syafii) membaca buku karangan Ba’asyir, tetapi dia selalu bilang hanya suka membaca. Bahkan, kalau saya bilangin sebagai orang tua selalu menjawab,” kata Slamet, (17/8).
Saat ditanya judul buku yang dibaca Syafii, Slamet tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahu pasti, tetapi yang dibaca bukunya tebal. Saya sendiri mencoba mencari bukunya, tetapi tidak ketemu. Mungkin bukunya sudah dibawa pergi,” paparnya.
Slamet mengungkapkan selama ini, Syafii memiliki teman yang dikenalnya melalui internet. Sejak berkenalan dengan teman-temannya itu, Syafii kerap pergi meninggalkan rumah dan tidak pamit kepadanya. “Teman-temannya ada yang berasal dari Kebumen, Cilacap. Mereka sering mampir ke rumah, tetapi terus terang saya tidak suka dengan mereka,” terangnya.
Sejak itu, Slamet mengaku memiliki firasat yang tidak baik tentang anaknya. Perubahan tersebut mulai terasa sejak beberapa bulan terakhir. “Syafii sendiri baru pulang saat puasa. Sebelumnya, selama empat bulan, dia pergi taapi tidak pernah bilang,” ujarnya.
sumber: merdeka online