Sri Langka Waspadai Serangan Teroris Jelang Ramadhan

Kolombo – Pemerintah Sri Lanka menegaskan bahwa pasukan keamanan tetap mempertahankan tingkat kewaspadaan tinggi. Ini dilakukan setelah intelijen melaporkan bahwa kelompok militan merencanakan serangan baru sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan.

Ramadhan di Sri Langka dijadwalkan akan dimulai pada 6 Mei mendatang.

Kepala divisi keamanan kementerian kepolisian dalam sebuah surat kepada anggota parlemen dan pejabat lainnya mengatakan, serangan diperkirakan terjadi pada Minggu atau Senin oleh kelompok pengacau keamanan yang mengenakan seragam militer.

Tidak ada serangan pada Minggu dan Senin tetapi keamanan di Sri Lanka yang mayoritas penduduknya beragama Buddha terus meningkat. Sejumlah tersangka militan juga ditangkap sejak serangan 21 April di hotel dan gereja yang menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk 42 warga negara asing.

“Keamanan akan tetap ketat selama beberapa hari karena militer dan polisi masih melacak tersangka,” kata seorang pejabat senior intelijen polisi, seperti dikutip AFP, Selasa (30/4).

Baca juga : Iran Nyatakan Semua Pasukan AS di Timur Tengah Sebagai Teroris

Sumber pemerintah lainnya mengatakan, sebuah dokumen telah diedarkan di antara lembaga-lembaga keamanan utama yang menginstruksikan semua polisi dan pasukan keamanan di seluruh negara kepulauan Samudra Hindia itu untuk tetap siaga tinggi, karena militan diperkirakan akan melakukan serangan sebelum Ramadhan.

Pemerintah juga telah melarang perempuan mengenakan cadar di bawah undang-undang darurat yang diberlakukan setelah serangan Minggu Paskah.

Pihak berwenang mencurigai anggota dua kelompok yang sebelumnya kurang dikenal -National Thawheedh Jamaath (NTJ) dan Jammiyathul Millathu Ibrahim,- melakukan serangan, meskipun kelompok ekstrimis Islamic State (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab.

Pihak berwenang percaya Zahran Hashim, pendiri NTJ, adalah dalang dan salah satu dari sembilan pelaku bom bunuh diri.

Di India, polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang pria berusia 29 tahun di negara bagian selatan Kerala, dekat dengan Sri Lanka, karena merencanakan serangan serupa di sana. Pria itu telah dipengaruhi oleh pidato yang dibuat oleh Zahran, kata Badan Investigasi Nasional pemerintah India dalam sebuah pernyataan.