Sosialisasi Gerakan Anti Kekerasan Di Kota Ambon

Kota Ambon adalah Ibu Negeri  Provinsi Maluku, dan merupakan kota tua yang menyimpan kenangan masa lalu yang penuh heroik, tanggal 7 september 2013 kemaren merayakan ulang tahun ke 438, karena itu Kota Ambon  disebut juga kota sejarah, kota perjuangan, dan kota inspirasi bagi para pujangga, termasuk lagu rasa sayange di gubah disini di ambon manise yang merupakan akronim Maju, Aman,Nyaman Indah Sehat dan Sejahtera.

Kota Ambon memang kecil tapi merupakan daerah transit paling ramai di Indonesia timur juga wilayah terbuka dengan pintu masuk (pelabuhan laut) yang banyak tapi pengamanan yang masih longgar., sehingga perlu kewaspadaan pengamanan karena boleh jadi akan menjadi sasaran bagi pengedaran teroris dan narkoba.

Adalah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) adalah sebuah upaya untuk mencegah tindak radikalisme atas nama apapun, baik agama, ekonomi maupun sosial politik, forum ini diharapkan mampu mengkampanyekan kedamaian, kesejahteraan dan kerukunan  sehingga semua orang merasa aman,  untuk itu FKPT Maluku melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi di kota Ambon hari sabtu 28 september 2013, di mulai dari 1, Negeri Latuhalat diujung tanjung nusaniwe (kecamatan Nusaniwe) (raja mengenakan kaos oblong warna kuning), 2 Raja Negeri Galala (memakai baju biru) 3, Raja Negeri Hative kecil (memakai baju kaos warna biru dongker), keduanya di kecamatan Sirimau, 4 Kepala Desa waiheru Fredy Maitimu,S.Sos. (kecamatan Baguala),  5 Rumah makan 88, Khalil Manilet termasuk rumah makan paling banyak pengunjung, 6, Raja Negeri Poka, 7 Raja Negeri Rumahtiga (6-7) adalah kawasan Universitas Pattimura, terletak di kecamatan Teluk Ambon. Mengingat Kota Ambon hanya memiliki tiga kecamatan maka sosialisasi telah menyentuh perangkat desa/Negeri  setidaknya ada keterwakilan,

Adapun sosialisasi hari kedua selasa 1 Oktober 2013, diawali dari 1, kelurahan Waihaong, 2,Kelurahan Silale, (keduanya di Kecamatan Nusaniwe), 3, sosialisasi di lanjutkan di IAIN Ambon dan Tim FKPT di terima langsung oleh Rektor IAIN Ambon, DR Hasbullah Toisuta,M.Ag, 4 sosialisasi dan silaturrahim ke Kakanwil Agama Maluku, Prof.DR Abdul Khalik Latuconsina, dan kunjungan berakhir di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon. Yang diterima oleh Rektor UKIM Prof.DR Mus Huliselan, beliau mantan Rektor Universitas Pattimura Ambon dua periode.

Sosialisasi ini tentu mengusung program “Damai Indonesiaku, bersama cegah terorisme”  para lurah diharapkan  bisa menyampaikan pesan ini kepada masyarakatnya, sedangkan sosialisasi di PT di harapkan kiranya disisipkan dalam kuliah tentang deradikalisasi pemahaman agama. Forum juga meminta kiranya ada semacam General Studium, kuliah umum khusus tentang upaya deradikalisasi pemahaman Agama. Dan usul ini akan di pertimbangkanoleh pihak kampus

Adapun sosialisasi di negeri2 adat, karena Kedudukan para Raja sangat strategis karena mereka adalah kepala Pemerintahan Desa dan Kepala Adat, sehingga diharapkan sosialisasi ini bisa sukses melalui pendekatan adat.

Sementara sosialisasi di Kanwil Kemenag Diharapkan agar aparat kemenag dapat menyampaikan pesan kedamaian, dengan tema “Damai Indonesiaku, Bersama Cegah Terorisme”melalui pintu dan bahasa Agama.

Rencananya sosialisasi akan terus dilakukan.!!!!!!!

Tim Sosialisasi

Abdul Rahim Uluputty

Abdul Rauf

Jhon Karim Pattisahusiwa

Fatimah Kilwo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *