Kabul – Serangan kembali dilancarkan kelompok pemberontak Taliban dengan menyasar petugas kepolisian. Sedikitnya 22 anggota polisi dilaporkan tewas setelah konvoi mereka diserang kelompok pemberontak, Minggu (25/11/2018).
Sementara, dua petugas polisi terluka. Demikian disampaikan direktur rumah sakit umum di ibu kota provinsi Farah, Shir Ahmad Weda, Senin (26/11/2018).
Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas aksi penyergapan yang dilakukan di Afghanistan barat itu. Mereka mengatakan telah berhasil membunuh 25 polisi.
“Empat kendaraan telah dihancurkan dan sejumlah besar persenjataan berhasil kami sita,” kata Qari Yousuf Ahmadi, seorang juru bicara Taliban, dalam pernyataannya, seperti dikutip AFP.
Juru bicara kepolisian Farah, Mohibullah Mohob mengatakan, konvoi polisi yang diserang sedang dalam perjalanan dari provinsi Farah menuju distrik Juwain.
Namun Mohib menyebut jumlah korban tewas hanya lima orang dan tujuh lainnya luka-luka.
Pemerintah maupun pejabat militer Afghanistan sering mengecilkan jumlah korban tewas akibat insiden penyerangan, sementara Taliban justru kerap menambahkannya.
Baik kelompok Taliban maupun sisa-sisa kelompok ISIS masih terus melancarkan serangan dan menyebabkan korban tewas maupun luka di Afghanistan.
Baca juga : Mewaspadai Cara Pelaku Terorisme Merekrut Calon Pengikutnya
Sebelumnya, Jumat (23/11/2018) pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di pangkalan militer di provinsi Khost. Menyebabkan setidaknya 27 tentara Afghanistan tewas. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, sebuah ledakan bom bunuh diri juga terjadi di tengah pertemuan agama di Kabul. Menewaskan sedikitnya 55 orang dan melukai 94 lainnya.