Taheran – Peristiwa bom bunuh diri terjadi di kota pelabuhan Chabahar, di sebelah tenggara Iran, pada Kamis (6/12). Insiden itu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai beberapa lainnya.
“Pagi ini, sebuah bom di dalam mobil meledak di dekat sebuah kantor polisi di Chabahar. Empat orang tewas dan beberapa lainya terluka,” ucap Gubernur Chabahar Rahmdel Bameria, seperti dikutip Reuters.
“Pelaku bom bunuh diri memasang bahan peledak setelah berhenti di sebuah markas polisi di Chabahar.”
Wakil Gubernur Chabahar untuk urusan keamanan, Mohammad Hadi Marashi, mengatakan dua polisi turut menjadi korban tewas dalam serangan itu.
Hingga kini belum ada kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.
Baca juga : Sepanjang 2017, ¼ Jumlah Kematian Terkait Teroris di Dunia Terjadi di Afghanistan
Selain bom, dikabarkan sempat terjadi baku tembak di lokasi kejadian yang berdekatan dengan Provinsi Sistan-Baluchestan. Provinsi tersebut telah lama dirundung kerusuhan antara dua geng penyelundup obat bius dan kelompok militan separatis.
Sejumlah gambar dan video yang beredar di Twitter menunjukkan asap tebal menyelimuti lokasi kejadian. Namun, foto-foto itu masih belum bisa diverifikasi.
Chabahar merupakan wilayah perdagangan bebas di Iran yang menjadi lokasi kompleks pelabuhan yang dibangun dengan bantuan India. Kompleks pelabuhan itu dikembangkan sebagai bagian dari koridor transportasi baru untuk Afghanistan, negara yang tak memiliki batas laut.
Serangan bom bunuh diri ini merupakan yang pertama terjadi di tenggara Iran sejak delapan tahun lalu. Pada 2010, bom bunuh diri menghantam sebuah masjid di wilayah itu hingga menewaskan 28 orang, termasuk beberapa personel elit Garda Revolusi Iran.
Teheran menuding serangan itu didukung oleh Amerika Serikat yang kemudian diklaim oleh kelompok separatis bernama Jundullah (Prajurit Tuhan).
Iran menuding Arab Saudi dan AS membiayai sebagian besar kelompok-kelompok militan dan separatis di negaranya. Namun, Washington dan Riyadh berkeras membantah seluruh tudingan tersebut.
Iran juga mengatakan organisasi militan tersebut memiliki tempat berlindung di Pakistan. Teheran bersumpah akan menghancurkan markas-markas kelompok tersebut jika Islamabad tidak melawan mereka.