Palangka Raya – Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis mengajak masyarakat yang tinggal di bumi Kalimantan untuk memerangi hoax dan paham radikal. Hal itu ia sampaikan ketika memberikan sambutan pada pembukaan rapat kerja Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng di Istana Isen Mulang, Minggu (10/3/2019).
Imbauan tersebut disampaikan karena hoax dapat merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Hoax menghancurkan peradaban juga dapat merusak tatanan lain baik dari sisi politik, sosial, ekonomi dan budaya.
“Tidak ada nenek moyang kita mengajarkan melakukan kebohongan dan menyebar hoax. Apalagi kebohongan itu menghancurkan persaudaraan,” ujar Yakobus, seperti dikutip Radar Sampit, Minggu (10/3).
Selain tentang hoax, Yakobus juga mengajak untuk menangkal paham radikal maupun lainnya yang bertentangan dengan kemanusiaan.
Baca juga : Tak Ada Tempat Buat Bekas Simpatisan ISIS di Irak
“Mengapa? Karena nenek moyang kita tidak pernah mengajarkan kekerasan, perselisihan, tetapi junjung tinggi filosofi Huma Betang. Saling menghargai, membantu, solidaritas tinggi, makan dan hidup bersama meskipun berbeda-beda,” katanya.
Yakobus juga mengingatkan masyarakat Dayak untuk memantapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya Pancasila telah disepakati pendiri bangsa sebagai ideologi bangsa.
“Ideologi Pancasila ini sudah terbukti mempersatukan rakyat Indonesia. Ini anugrah Tuhan yang harus dijaga, dirawat dan dipelihara. Nilai Pancasila juga harus dimantapkan dalam sikap dan perbuatan sehari-hari,” tegasnya.