VIVAnews – Pemerintah telah membangun Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia IPSC (Indonesia Peace and Security Center) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Untuk membangun IPSC ini, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp1,643 triliun.
Kawasan perdamaian ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin 7 April 2014. Dalam peresmian ini, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Mendikbud Muhammad Nuh, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala BNPB Syamsul Maarif, dan Kepala BNPT Ansyaad Mbai.
“Kawasan IPSC ini merupakan kawasan 7 in 1 yang meliputi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Pusat Pasukan Siaga TNI, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradikalisasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana, pusat Pengembangan Bahasa, Universitas Pertahanan dan Pusat Olahraga Militer,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Pembangunan fasilitas kawasan IPCS ini dimulai pada tahun 2010 dan berakhir pada 2014 ini berawal dari konsep 2 in 1, menjadi 4 in 1 hingga 7 in 1 di atas tanah seluas 261 hektar.
Fasilitas 2 in 1 menggunakan anggaran sebesar Rp883,28 miliar dengan penanggung jawab anggaran Kementerian Pertahanan, yaitu pembangunan prasarana PMPP TNI dan pembangunan sarana dan prasarana pusat olahraga militer.
Kemudian, pada 2011 dilakukan penambahan dua fasilitas lainnya yaitu pembangunan sarana dan prasarana Pusat Pembangunan Terorisme yang menelan biaya Rp160,8 miliar dengan penanggungjawab BNPT. Dan pembangunan sarana prasarana pusat pelatihan penanggulangan bencana yang menelan biaya sebesar Rp126,28 miliar dengan penanggungjawab BNPB.
Kemudian, pada tahun 2012 dilakukan penambahan tiga fasilitas baru yaitu pembangunan praasarana pusat pasukan siaga TNI yang menelam biaya Rp141,66 miliar dengan penanggungjawab anggaran Kementerian Pertahanan, pembangunan sarana Universitas Pertahanan dengan anggaran sebesar Rp243,07 miliar dengan penanggungjawab anggaran Kementerian Pertahanan. Sementara, pembangunan pusat pengembangan bahasan dengan menelan anggaran Rp88,37 miliar dengan penanggungjawab Kemendikbud.
Selain itu, dibangun juga fasilitas jalan utama dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang menelan biaya Rp75 miliar. (umi)