Rektor Universitas Udayana, Mahasiswa Harus Jadi Duta Pencegahan Terorisme

    Rektor Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suastika  mengharapkan agar generasi muda dan khususnya mahasiswa agar mendeteksi dini terkait bahaya penyebaran paham radikalisme dan  terorisme yang kini menyasar kalangan pemuda dan kaum intelektual.

 

“Saya ingin generasi muda khususnya mahasiswa bisa memahami bagaimana pola-pola penyebaran paham radikalisme, serta perekrutan anggota terorisme. Tidak hanya itu kami berharap kedepannya mahasiswa bisa menjadi agen perubahan baik di lingkungannya sendiri maupun untuk Negara dalam raga pencegahan terorisme.” Ujarnya saat membuka acara Dialog Pencegahan Terorisme yang digelar oleh BNPT dan Universitas Udayana di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Bali, Selasa (11/11/2014).

Ia menyatakan bahwa aksi terorisme masih meninggalkan perasaan traumatik bagi warga Bali, dimana Bali sudah dua kali menjadi sasaran dari teroris dalam melaksanakan aksinya. Tercatat dua kali serangan yang terjadi di Bali, yaitu pada tahun 2002 dan  2005 yang menewaskan ratusan korban jiwa.

“Aksi teroris masih meninggalkan luka yang mendalam bagi Negara ini, khususnya Bali yang dua kali di bom oleh teroris,” kata Rektor Universitas Udayana itu.

Meski begitu, Prof Dr I Ketut Suastika menegaskan bahwa masyarakat Bali sudah bisa bangkit dari kejadian tersebut, dirinya terus mendorong warga Bali khususnya kalangan pemuda dan mahasiswa untuk menjaga keamanan serta mengantisipasi meluasnya paham radikalisme dan terorisme mulai dari lingkungan terdekatnya.

“Memang Bali pernah merasakan keganasan terorisme, tapi saat ini kita sudah bangkit. Untuk itu  masyarakat Bali pun harus membantu BNPT dalam menjalakan tugasnya dalam menjaga keamanan Negara ini serta mencegah aksi teroris.” Pungkasnya. (Tim Media Deputi I BNPT) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *