RAQQA – Militan ISIS bernama Abu Bilel, 38, merayu seorang mualaf wanita asal Prancis agar bersedia menjadi pengantinnya dan bergabung dengan ISIS. Dalam rayuannya, militan itu mengimingi kebebasan berpakaian pada wanita itu, termasuk menggunakan lingerie.
Tapi, Abu Bilel tidak tahu jika mualaf wanita itu adalah seorang wartawan dan penulis bernama Anna Erelle (bukan nama sebenarnya), 20, asal Kota Toulouse. Rayuan itu dilontarkan Bilel pada ketika chatting menggunakan Skype, di mana Erelle memakai akun palsu bernama “Melodie”.
”Anda dapat melakukan apa yang Anda inginkan dengan suami Anda ketika Anda sendirian dengan dia,” kata Bilel, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (4/6/2015).
”Anda perlu untuk memenuhi setiap keinginannya. Anda bisa memakai apa pun yang Anda inginkan di bawah sitar dan burqa. Sabuk, stoking jala, atau apapun yang suami Anda inginkan. Apakah suka dengan lingerie sudah cukup, baby?,” lanjut Bilel saat merayu Erelle.
Ketika kontak melalui Skype itu, Abu Bilel bersolek dan mengirim fotonya dengan gaya membusungkan dada. Tak lupa, dia menggantungkan senapan serbu M4 di bahunya.
Jurnalis wanita itu sudah sebulan “berpacaran” dengan militan ISIS melalui skype. Selama sebulan itulah, Erelle mengupas segala hal tentang Abu Bilel, yang dia terbitkan dalam sebuah buku, tentang cara militan ISIS merekrut anggota baru.
Bukunya itu akan diterbitkan di Inggris besok, dengan judul “In the Skin of a Jihadist: Inside Islamic State’s Recruitment Network’s”. Selama kontak dengan skype, mata Erelle ditempeli dengan eyeliner. Trik ini dia tiru dari tentara Afghanistan ketika terpapar asap rokok.
Di awal perjumpaan dengan Abu Bilel, jurnalis wanita ini dipuji dan ditanya apakah dia seorang Muslimah. Kemudian, dia ditanya pendapatnya tentang “mujahidin”. Sedangkan pertanyaan terakhir yang dilontarkan Abu Bilel adalah apakah wanita itu berpikir untuk datang ke Suriah atau tidak.
source: sindonews.com