Jakarta – Sebanyak 60 personel Brimob dikerahkan untuk mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Pengejaran dilakukan menyusul penembakan dua polisi yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
60 personel Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas mengejar sejumlah anggota yang tersisa dari kelompok teroris Poso setelah pemimpin lamanya, Santoso tewas ditembak aparat.
“Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih mengejar kelompok Ali Kalora dan kawan-kawan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Jakarta, seperti dikutip Antaranews.com, Selasa (1/1/2019).
Baca juga : Selama Tahun 2018, Irak Vonis 616 Warga Asing Terkait ISIS
Dedi mengungkapkan, kondisi dua polisi yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang mengalami luka tembak berangsur membaik. Sebelumnya, kedua polisi itu menjalani operasi di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Palu. “Membaik, kondisinya stabil. Saat ini masih di rumah sakit,” katanya.
Sebelumnya aparat yang tengah mengevakuasi RB alias A (34), jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah satu petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.