Polri: Terorisme Masih Jadi Ancaman Serius Jelang Natal dan Tahun Baru

Jakarta – Dalam pengamanan malam perayaan hari Natal dan Tahun Baru, pihak kepolisian masih menitikberatkan ancaman terorisme dalam melakukan penjagaan. Terorisme menjadi fokus utama polisi karena hal tersebut ancaman nyata yang perlu terus diantisipasi.

Kepala Biro Penerangan Masyarkat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan Kapolri tidak menginginkan adanya gangguan sedikitpun dalam dua perayaan besar itu. Karenanya, pada tanggal 10 Desember mendatang Kapolri akan memberikan arahan langsung terkait pengamanan operasi lilin tersebut.

“Pak Kapolri sangat concern dan sangat atensi terhadap pengamanan natal dan tahun baru, tidak boleh ada insiden makanya Pak Kapolri langsung yang memberikan intruksi tanggal 10 Desember,” ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (22/11).

Agar berjalan sesuai harapan, kata Dedi, Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian akan mengumpulkan seluruh petinggi Polri. Mereka nantinya akan diberikan intruksi terkait operasi lilin dalam pengamanan malam Natal dan pergantian tahun baru.

Baca juga : Romahurmuziy Imbau Guru PAI Tangkal Radikalisme dengan Penguasaan TI

Dedi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayai pihak kepolisian untuk selalu bekerja dalam mencegah aksi-aksi terorisme yang ada di seluruh wilayah Indonesia dengan mendeteksi sel-sel yang ada.

“Masyarakat tetep tenang, Polri bekerja jauh sebelum operasi lilin digelar. Densus 88 dan satgas anti teror yang dibentuk untuk tiap Polda dan Polres itu terus bekerja dengan baik melakukan upaya-upaya pencegahan,” ujarnya.

Terlebih, kata Dedi, adanya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, kerja Polri dalam memberantas terorisme bakal semakin dipermudah. Saat ditanya jumlah personel yang akan diterjunkan dalam operasi lilin tersebut, sayangnya Dedi tidak membeberkan secara rinci.