Kairo – Seorang polisi di Mesir tewas ketika berupaya menjinakkan bom di luar sebuah gereja Koptik di kota Nasr, Sabtu (5/1/2019).
Insiden itu terjadi jelang dua hari sebelum umat Kristen di Mesir merayakan Natal pada 7 Januari 2019.
Dikutip dari AFP, dua petugas lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan tersebut. Sementara itu, polisi yang terbunuh bernama Mustafa Abid, seorang spesialis pembersihan ranjau.
Alat peledak itu diketahui disembunyikan di dalam tas yang digeledah polisi. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim sebagai pemilik bom tersebut.
Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi sebelumnya menyatakan diri sebagai pembela umat Kristen terhadap kelompok ekstremis.
Baca juga : Empat Terduga Teroris Asal Maluku Masuk DPO Polri
Dia dijadwalkan akan membuka Catheral of Nativity pada Minggu (6/1/2019), sehari sebelum Natal yang dirayakan umat Gereja Koptik. Sekitar 10 persen dari populasi di Mesir merupakan pemeluk Kristen Koptik.
Banyak yang mengklaim, Mesir memperlakukan mereka secara diskriminatif dan tidak memberikan perlindungan yang cukup.
Lebih dari 100 umat Kristen telah terbunuh akibat serangan kelompok ekstremis sejak 2016. Pada Oktober 2018, sebanyak 17 orang dihukum mati karena terlibat dalam serangan bom di gereja Koptik.
Bulan selanjutnya, polisi Mesir membunuh 19 anggota kelompok ekstremis yang diduga menyerang umat Kristen dalam sebuah serangan penembakan.
ISIS mengklaim serangan itu. Mesir telah menerbitkan status keadaan darurat sejak April 2017.