Ambon – Ali Sangaji alias Ali Kalora beserta tiga orang terduga teroris asal Maluku lainnya, yakni Rajif Gandi Saban alias Rajes, Alihaji Kaliki, dan Raditya alias Idad kini masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Ali dulunya merupakan anak buah komandan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, di bawah pimpinan Santoso atau Abu Wardah. Setelah Santoso tewas tertembak dalam Operasi Tinombala, Ali ditugaskan mengambil alih MIT.
Kini, kelompok MIT yang dipimpinnya beranggotakan sembilan orang. Selain mereka, enam orang lain di antaranya adalah Askar alias Pak Guru, Qatar alias Farel, Namnung alias “, Basir alias Romli, Galuh alias Naeh, dan Abu Alim. Tiga di antaranya adalah anggota yang baru saja direkrut, sedangkan enam lainnya adalah anggota lama.
Dikutip dari Kumparan.com, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohirat, membenarkan bahwa empat dari sembilan terduga teroris berasal dari Maluku. Dia mengatakan, keberadaan mereka hingga kini belum diketahui.
Baca juga : Polisi Mesir Tewas Saat Jinakkan Bom Dekat Gereja Koptik
Terkait dengan informasi masyarakat yang mengatakan mereka telah ditahan, pihak Polda Maluku belum mengetahui informasi tersebut. Sebab, kata dia, sejak Desember 2018 hingga Januari 2019 ini, belum ada laporan penangkapan oknum teroris di Maluku.
“Dari bulan Desember sampai dengan saat ini tidak ada anggota kelompok teroris yang ditangkap di Ambon,” ujar Roem, Minggu (6/1).
Sementara itu, Polda Maluku pun akan melakukan pencarian terhadap tiga anggota teroris yang diduga berasal dari Ambon Maluku itu.
“DPO yang belum tertangkap pasti tetap dicari, termasuk tiga nama yang diduga berasal dari Maluku itu,” ungkapnya.