Pengamanan Obvinas Bidang ESDM menjadi Perhatian Penting Dalam Mencegah Aksi Teror

Pomalaa – Ancaman serangan terorisme saat ini harus diwaspadai karena ancaman terorisme tidak hanya menyasar terhadap fasilitas umum atau publik semata, namun kawasan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang ada di Indonesia bahkan dunia bukan tidak mungkin akan menjadi sasaran dari aksi terorisme.

Apalagi Obvitnas bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki peranan penting dan strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan Negara dan sebagai sumber pendapatan Negara yang bersifat strategis. Oleh karena itu, pengelolaan, pengawasan dan pengamanan Obvitnas bidang ESDM dari aksi terorisme tentunya menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknik dan Lingkungan pada Direktorat Jenderal Mineraldan Batubara, Kementerian ESDM, Sri Rahardjo, M.Eng. Sc dalam sambutannya saat membuka Simulasi Peragaan SOP Sistem Pengamanan Obyek Vital Nasional sub bidang Mineral dan Batubara (Minerba) dalam menghadapi Ancaman Terorisme yang telah dibuat BNPT bersama stakeholder terkait di Kawasan Tambang dan Pabrik Feronikel Unit Bisnis Pertambangan PT Aneka Tambang, Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (22/11/2018).
.
“Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman serangan terorisme, Kementerian ESDM telah menjalin nota kesepahaman antara Menteri ESDM dengan Kepala BNPT yang kemudian ditindaklanjuti dengan Penyusunan Perjanjian Kerja Sama antara Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dengan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT,” kata Sri Rahardjo, M.Eng. Sc .

Baca juga : Obvitnas Subbid Minerba Simulasikan Peragaan SOP Keamanan dari Ancaman Teror yang Dibuat BNPT

Lebil lanjut dijelaskannya, sebagai wujud tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal Minerba dengan Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, maka dibentuk tim yang terdiri dari Kementerian ESDM, BNPT, TNI, Polri, Akademisi dan Stakeholder yang terkait untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Subbidang Minerba dalam Menghadapi Ancaman Terorisme

“Adapun penyusunan Standar Operasional Prosedur ini untuk memberikan gambaran kepada perusahaan pertambangan terkait langkah-langkah tindakan pengamanan perusahaan terhadap ancaman teror,” katanya mengungkapkan.

Untuk itu dengan telah selesainya disusunya SOP tersebut pihaknya pengajak seluruh stakeholder terkait untuk berkumpul bersama dalam rangka peragaan/ simulasi SOP tersebut dengan diikuti oleh berbagai instansi antara lain TNI, POLRI,Dinas Kesehatan dan Pemadam Kebakaran yang ada di wilayah Kabupaten Kolaka dan provinsi Sulaweai Tenggara.

“Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berperan aktif untuk keberlangsungan acara ini seperti PT. Antam (Persero), Tbk. Pomalaa yang telah bersedia dan memfasilitasi kelangsungan acara Simulasi Standar Operasional Prosedur ini. Semoga acara ini bisa
menjadi pedoman pencegahan dan penanganan ancaman terorisme khususnya pada Obvitnas Bidang Minerba dan umumnya untuk perusahaan Tambang di seluruh Indonesia,” katanya mengakhiri