Damaskus – Penasihat Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat baru akan menarik pasukannya apabila Suriah sudah bersih total dari ISIS dan pejuang Kurdi sudah dipastikan keamanannya.
“Kami tidak akan menarik pasukan sampai ISIS benar-benar hilang,” ujar Penasihat Keamanan Amerika Serikat John Bolton, dilansir dari laman The Mainichi, Senin (7/1). Bolton menambahkan bahwa Amerika Serikat telah menggelar kesepakatan dengan Turki untuk tidak menyerang Kurdi.
Bolton mengatakan Amerika Serikat tidak ingin Turki menyerang pasukan Kurdi yang telah membantu membasmi ISIS.
“Kami tidak berpikir Turki harus melakukan aksi militer yang tidak sepenuhnya dikoordinasikan dengan dan disetujui oleh Amerika Serikat,” kata Bolton. Bolton mengatakan AS telah meminta Kurdi untuk bersiaga dan menahan diri untuk tidak mencari perlindungan dari Rusia atau pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Saya rasa mereka tahu siapa teman mereka,” tambahnya.
Baca juga : Serangan Udara AS Tewaskan Teroris Paling Dicari FBI
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Turki menyebut tuduhan bahwa negaranya berencana untuk menyerang Kurdi yang bersekutu dengan Amerika Serikat di Suriah “tidak rasional” dan mengatakan Turki memerangi terorisme untuk keamanan nasional.
Penarikan pasukan Amerika Serikat diumumkan Trump pada 19 Desember lalu, pasukan yang ditarik tidak hanya dari Suriah tapi juga dari Irak dan Afghanistan. Rencana penarikan pasukan ini mendapat kecaman dari sekutu-sekutu Amerika Serikat dan pejabat-pejabat dalam negeri. Bahkan Menteri Pertahanan Jim Mattis sampai mengundurkan diri akibat tidak setuju dengan keputusan Trump.