Pelaku Teror Penembakan di Masjid Selandia Baru Terinspirasi Pembunuh Massal dari Norwegia

Christchurch – Pelaku teror penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, mengaku aksinya terinspirasi oleh seorang pembunuh massal dari Norwegia, Anders Behring Breivik.

Pada 22 Juli 2011, Breivik membunuh delapan orang dengan meledakkan bom van di tengah Regjeringskvartalet di Oslo. Dia kemudian menembak mati 69 peserta kamp musim panas Liga Pekerja Muda (AUF) di Pulau Utoya.

Breivik memiliki riwayat ditolak masuk Angkatan Bersenjata Norwegia. Pada usia 20 tahun ia bergabung dengan Partai Progres anti-imigrasi/ sayap kanan dan mengepalai cabang organisasi pemuda partai lokal Vest Oslo selama tahun 2002.

Baca juga : Kiper Timnas Futsal Selandia Baru Tewas Ditembak Teroris di Masjid An Noor

Dia meninggalkan Partai Kemajuan pada tahun 2006 dan kemudian bergabung dengan klub senjata dan Freemason, lalu mendirikan sebuah perusahaan untuk membiayai serangan teroris yang dia rencanakan. Breivik mengaku telah merencanakan aksinya sejak tahun 2002.

Pada 2012 -saat dipenjara- Breivik berencana untuk mendirikan sebuah organisasi yang ia sebut Gerakan Revolusi Konservatif yang ia bayangkan terdiri dari sekitar 50 aktivis sayap kanan di Eropa, serta sebuah organisasi untuk aktivis sayap kanan yang dipenjara.

Pada 2012 dia menghabiskan 8-10 jam per hari menulis. Dia telah mengatakan bahwa dia ingin menulis tiga buku: pertama terkait serangan yang dia lakukan, kedua membahas ideologi yang mendasari tindakannya, dan ketiga tentang visinya untuk masa depan.

Politisi dari beberapa partai Norwegia telah memprotes kegiatan Breivik di penjara, yang mereka lihat saat dia terus mendukung ideologinya dan mungkin mendorong tindakan kriminal lebih lanjut.

Sementara itu, Brenton Tarrant sendiri mengaku dirinya hanya sebagai orang kulit putih biasa. Dia mengaku sebagai orang Skotlandia, Irlandia dan Inggris dan pindah ke Selandia Baru. Dia melakukan perencanaan sebelum akhirnya melakukan serangan teror dengan korban tewas puluhan orang.

Saat beraksi, ia merekamnya dalam video live Facebook. Dia juga memposting tulisan setebal 74 halaman berjudul “The Great Replacement” yang diposting di Scribd.