Pelaku Penembakan Polisi Ternyata Kelompok Abu Roban

JAKARTA, GRESNEWS.COM – Markas Besar Kepolisian RI telah mendeteksi pelaku penembakan polisi di sejumlah lokasi. Hingga saat ini telah ditangkap 6 orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan dan penembakan anggota polisi di beberapa lokasi. “Mereka diindikasikan sebagai jaringan kelompok Abu Roban,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Ronny Franky Sompie kepada Gresnews.com (Rabu, 30/10).

Polisi hingga saat ini masih terus melakukan penelusuran dan pendalaman terhadap keberadaan kelompok tersebut. Menurut Ronny kelompok ini sebelumnya adalah kelompok pelaku aksi-aksi teror dengan melakukan peledakan bom. Namun belakangan aksinya mengarah kepada anggota polisi. Saat ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menurut Ronny masih terus melakukan penelusuran mengenai keberadaan anggota-anggota dari kelompok tersebut.

Beberapa kali penangkapan yang dilakukan di berbagai lokasi mulai dari Solo, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Bekasi, Tulungagung hingga Riau menurut Ronny menunjukkan bahwa masih ada anggota mereka yang aktif dan membina sel-sel di tempat mereka tinggal.

Ronny mengatakan target dari kelompok ini adalah mendirikan Negara Islam Indonesia. Aparat kepolisian yang selama ini mencegah dan melakukan penangkapan terhadap mereka dianggap sebagai penghalang dari cita-cita mereka. “Itu sebabnya polisi yang kini dijadikan sasaran,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan pihaknya juga masih melakukan penelusuan terhadap kelompok tersebut. Melalui pesan singkat yang diterima Gresnews.com Ansyaad mengatakan hasil dari penelusuran BNPT akan langsung disampaikan kepada polisi. “Kami mendukung kerja polisi dengan melakukan penelusuran terhadap kelompok yang sama,” katanya.

Setelah melakukan serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Timur Pradopo, Kapolri baru Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan jika polisi telah menangkap 6 orang yang diduga pelaku penyerangan dan penembakan terhadap personel Polri di beberapa wilayah. Menurutnya para pelaku masih satu jaringan dengan komplotan teroris yang kerap melakukan aksi di tanah air.

Abu Roban alias Bambang Nangka alias Untung adalah pelaku aksi teror yang kini ini mengalihkan aksinya dengan melakukan aksi kriminal untuk penggalangan dana atau fai. Abu Roban dikenal sebagai pentolan dalam kelompok Deklarasi Situ Gintung yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kelompok Mujahidin Indonesia di Wilayah Barat. Kelompok ini juga dinilai dekat dengan aliran Negara Islam Indonesia.

Abu Roban sendiri telah tewas dalam aksi penyergapan oleh Densus 88 di Batang Jawa Tengah. Kelompok ini diduga terkait dengan DPO teroris Santoso dan Autat Rawa, serta Abu Omar, yang diketahui sebagai pemasok senjata api asal Filipina.

Jumlah anggota kelompok Abu Roban ini diduga sekitar 60 orang. Mereka tersebar di sejumlah wilayah, seperti Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Lampung. Saat ini anggota kelompok yang sudah berhasil ditangkap sebanyak 28 orang. Delapan di antaranya tewas ditembak. Sisanya diketahui masih berkeliaran di sejumlah daerah.

Beberapa nama kelompok Abu Roban yang telah tertangkap diantaranya Ibrahim dan David yang tertangkap di Solo. Mereka terlibat dalam pengumpulan dana untuk aksi teror dan menyediakan senjata api maupun bahan peledak.

Nama lainnya yang juga kelompok Abu Roban adalah Satrio Sandra Wiguna alias Indra yang tertangkap di Jalan Soekarno Hatta, Desa Penatoi Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) Jumat (18/10) lalu. Sebanyak delapan di antaranya tewas ditembak.

Kelompok Abu Roban ini disinyalir telah melakukan aksi perampokan di BPR Batu Jajar, perampokan di Kantor Pos Cibaduyut dan perampokan di toko emas Tambora.

Salah satu target sasaran kelompok ini adalah penyerangan saat Pemilihan Presiden 2014 mendatang. (Yudho Raharjo/GN-02)

sumber; gresnews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *