Sabang – Puluhan prajurit pasukan khusus TNI Angkatan Laut dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir terlibat kontak senjata dengan sejumlah orang yang terduga teroris di sekitar kawasan Dermaga CT1, kecamatan Suka Karya, Sabang. Aksi ini tergambar dalam Latihan Fungsi Intai Amfibi Marinir Tahun 2018 yang dilaksanakan di area objek vital Kota Sabang, Aceh, Sabtu (1/12) pagi.
Kontak tembak terjadi setelah sebelumnya puluhan prajurit Yontaifib mencium keberadaan para teroris yang tengah melakukan penyanderaan terhadap warga sipil. Tindakan dilakukan dengan melakukan serbuan dadakan dari udara.
Dua tim pasukan elit ini masuk ke lokasi menggunakan helikopter dengan teknik Terjun Tempur (Junpur) menuju ke sasaran masing-masing dengan Long Range Navigation (LRN). Selanjutnya pasukan melaksanakan infiltrasi dan serbuan kilat serta pembebasan sandera di objek vital yang sementara dikuasai musuh.
Pada saat bersamaan, satu tim lainnya melakukan infiltrasi dengan teknik fastrope menggunakan helly bell membantu melaksanakan penyelesaian sasaran dan pembebasan sandera di gedung BPKS.
Baca juga : Aksi Heroik Mengadang Teroris Polri Beri Penghargaan untuk Bripka Andreas
Semua serbuan pasukan Yontaifib dengan perlengkapan dan persenjataan khusus antiteror ini berlangsung hanya dalam hitungan menit. Sebagian teroris yang terdesak melakukan perlawanan dengan kontak tembak yang cukup sengit. Namun para teroris yang melakukan perlawanan ini bisa cepat dilumpuhkan, Sementara sebagian lagi langsung menyerahkan diri.
Simulasi latihan ini disaksikan langsung Komandan Pasmar 1, Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah dan beberapa pejabat utama Korps Marinir, termasuk Wali Kota Sabang, Nazaruddin dan pejabat pemerintah lainnya di Kota Sabang.
“Latihan ini merupakan pembekalan kepada prajurit Taifib agar mereka mengetahui persis karakteristik wilayah Indonesia, coverage area penugasan Marinir dari Sabang sampai Merauke, serta critical-critical point yang harus mereka jaga dan amankan sebagai prajurit pasukan khusus TNI AL,” kata Danpasmar 1.