Aksi Heroik Mengadang Teroris Polri Beri Penghargaan untuk Bripka Andreas
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan disaksikan Wakapolda Brigjen Pol Toni Harmanto memberikan penghargaan kepada Bripka Andreas di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.

Aksi Heroik Mengadang Teroris Polri Beri Penghargaan untuk Bripka Andreas

Surabaya – Aksi heroik anggota Satlantas Polres Lamongan, Bripka Andreas, untuk mengadang dan menangkap dua terduga teroris yang menyerang Pos Polisi di depan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Jawa Timur,  mendapat apresiasi tinggi dari Polri. Atas aksi beraninya itu, Bripka Andreas dianugerahi penghargaan dari institusi tempatnya bernaung.

Penghargaan tersebut diberikan Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan disaksikan Wakapolda Brigjen Pol Toni Harmanto di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jumat (30/11).

Selain penghargaan, juga diusulkan kenaikan pangkat istimewa untuk Bripka Andreas menjadi Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda).

“Penghargan ini diberikan berkat jasa Bripka Andreas yang menggagalkan upaya teror dua orang jaringan radikal kendati mata kanannya terkena tembakan kelereng sehingga harus menjalani operasi,” kata Irjen Pol Luki Hermawan sebelum menyerahkan surat tanda penghargaan kepada Bripka Andreas yang mata kanannya masih diperban karena belum bisa melihat dengan normal kembali.

 “Penghargaan ini sebagai apresiasi atas upaya Bripka Andreas yang tidak hanya melawan pelaku penyerangan pos polisi, tetapi juga berhasil mengejar dan menangkap kedua pelaku,” sambungnya lagi.

Lebih lanjut Kapolda menegaskan, bahwa tindakan berani Bripka Andreas patut diapresiasi mengingat ketika menangkap kedua pelaku, keadaanya sudah dalam keadaan terluka. Namun hal itu tidak mengendurkan semangatnya untuk mengejar dan menangkap dan mengamankan kedua pelaku yang melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

“Polda Jatim berjanji akan menanggung biaya pengobatan mata kanan Bripka Andreas sampai sembuh. Bahkan jika pengobatannya harus dilakukan ke luar negeri, Polda Jatim tetap akan menanggungnya,” ujar Kapolda yang pernah menjabat Kasat Intel Polres Malang Kota itu.

Baca juga : Polda DIY: Radikalisme Tumbuh Di Daerah yang Toleransinya Rendah

Sebagaimana diketahui dan diwartakan sebelumnya, Selasa (20/11) sekitar pukul 01.30 WIB, Pos Polisi di WBL diteror dengan lemparan batu kali oleh dua orang pelaku, yang belakangan diketahui bernama Eko Ristanto (35), pecatan Bintara Polisi Sidoarjo warga Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo dan M Syaif Ali Hamdi (17) pekerja buruh pelabuhan warga Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Akibatnya, kaca depan pos polisi itu pecah dan Bripka Andreas yang berada dalam pos langsung mengejar dengan motor.

Eko yang dibonceng M Syaif Ali Hamdi, mengadang di Pasar Blimbing. Lalu mengeluarkan ketapel dengan biji kelereng dan ‘menembakkannya’ ke arah Bripka Andreas. Mata kanan polisi itu terkena tembakan kelereng dan mengucurkan darah segar. Kedua pelaku yang coba melarikan diri namun berhasil ditangkap bersama warga masyarakat setelah Bripka Andreas menabrakkan motornya. Pelaku diamankan di Polsek Brondong, kemudian dipindahkan ke Mapolres Lamongan.

Selang dua hari kemudian, penanganan kedua terduga teroris diambil alih Tim Brimob dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.