Kairo – Otoritas Mesir melaporkan telah menahan dua orang berkewarganegaraan Jerman yang diduga akan bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Menurut sumber keamanan Mesir, seperti dikutip AFP, Sabtu (12/1/2019), salah satu dari dua warga Jerman tersebut telah dideportasi ke negara asalnya.
Dilaporkan media Jerman, dua warga negara itu sempat tidak diketahui keberadaannya sejak tiba secara terpisah di Mesir pada bulan Desember 2018.
Otoritas Mesir sebelumnya membantah telah melakukan penangkapan. Sementara pihak keluarga kedua warga Jerman meyakini penangkapan tersebut adalah sebuah kesalahan.
Pihak Kementerian Luar Negeri Jerman telah mengkonfirmasi satu warganya telah kembali dan seorang lainnya masih dalam penahanan oleh otoritas Mesir.
Warga yang dideportasi, dilaporkan ditahan di Bandara Internasional Kairo setelah dicurigai akan bergabung dengan kelompok ISIS di Sinai utara.
Baca juga : Pelajar Dan Osis Se-Jawa Barat Deklarasi Lawan Radikalisme & Intoleransi
Penangkapan seorang pria Jerman berusia 23 tahun itu dilaporkan terjadi pada 27 Desember lalu.
Namun karena dia tidak melakukan kejahatan apa pun di bawah hukum Mesir dan telah melepaskan kewarganegaraan Mesir-nya, pihak berwenang memutuskan memulangkannya ke negara asal, setelah berkoordinasi dengan kedutaan Jerman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengkonfirmasi bahwa pria tersebut telah tiba kembali pada Kamis (10/1/2019) malam.
Sementara warga Jerman kedua yang ditahan di Mesir dikonfirmasi berusia 18 tahun. Dia ditahan pada pertengahan Desember saat mendarat di kota Luxor.
Sumber keamanan Mesir mengatakan, pemuda itu ditangkap membawa sebuah peta wilayah Sinai utara dan diyakini juga bermaksud untuk bergabung dengan ISIS.
Pihak kedutaan sedang berupaya mendapatkan akses konsuler kepada remaja tersebut dan berusaha agar dia dapat dideportasi.
Kementerian luar negeri Jerman menolak memberi informasi mengenai tuduhan yang dijatuhkan otoritas Mesir dan apakah keduanya bakal kembali dimintai keterangan setelah kembali.