Otoritas Maroko Tangkap 4 Simpatisan ISIS Pembunuh 2 Turis Skandinavia

Marrakesh – Otoritas Maroko telah menangkap total empat tersangka kasus pembunuhan dua turis Skandinavia di Pegunungan Atlas Maroko.

Satu tersangka di antaranya ditangkap pada Senin lalu, beberapa jam setelah dua jenazah perempuan tersebut ditemukan di pegunungan Atlas, Maroko selatan.

Para tersangka diketahui telah berjanji setia kepada ISIS sebelum membunuh dua gadis asal Denmark dan Norwegia, Dane Louisa Jespersen (24) dan Maren Ueland (28). Keduanya ditemukan pada Senin lalu dengan luka menganga di lehernya.

Dalam sebuah video yang direkam pada pekan lalu, para tersangka berjanji setia kepada ISIS sebelum melakukan eksekusi terhadap Jespersen dan Ueland.

Baca juga : PP Muhammadiyah Keluarkan 7 Poin Terkait Muslim Uighur

“Para tersangka telah ditangkap dan penyelidik sedang memverifikasi motif teroris, yang didukung oleh bukti dan temuan penyelidikan,” demikian pernyataan kantor investigasi peradilan pusat Maroko, Kamis (20/12/2018).

Penyelidik merilis foto tiga dari empat tersangka yang ditangkap. Mereka diidentifikasi bernama Rachid Afatti, Ouaziad Younes, dan Ejjoud Abdessamad.

Ketiganya berasal dari Marrakesh, kota di kaki Pegunungan Atlas. Salah satu di antaranya memiliki catatan kriminal terkait tindakan teroris.

Dikutip dari The Sun, dalam sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang perempuan berteriak, saat pria sedang melukai lehernya dengan sesuatu yang nampak seperti pisau dapur.

“Ini sebagai balas dendam untuk saudara kami di Hajin di Suriah. Ini kepala kalian, musuh dari Tuhan,” kata salah satu tersangka.

Sementara dalam video sumpah setia kepada ISIS, salah satu tersangka juga memegang sebuah pisau. Affati, Younes, dan Abdessamad memiliki pisau dan ketapel ketika ditangkap.

Otoritas Maroko masih menyelidiki untuk menentukan keaslian video eksekusi yang beredar di media sosial.

Peristiwa pembunuhan itu telah mimicu kekhawatiran sektor wisata penting Maroko. Penduduk di desa Imlil sangat cemas dengan mata pencaharian mereka.