Mitos Tak Masuk Akal, Islam Menyebar Lewat Pedang

Sejarah membuktikan, banyak penakluk negara Islam justru menjadikan Islam sebagai agama resmi mereka, salah satunya bangsa Mongol.

Banyak non-Muslim punya gambaran sangat kuat bahwa Islam disebarkan melalui kekerasan. Kebanyakan dari mereka mendasarkan hal itu hanya pada fakta kekerasan yang kerap terjadi, tetapi tidak benar-benar paham pada ajaran Islam.

Padahal, sebenarnya Islam tidak memaksa manusia untuk memeluk agama ini. Allah sendiri telah menyatakan bahwa ‘Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)’ dalam Surah Al-Baqarah ayat 256.

Ayat ini adalah bukti jelas menunjukkan umat Islam tidak memiliki hak memaksakan agama pada siapa pun.

Nabi Muhammad SAW, adalah perwujudan dari Alquran. Tindakan dan karakternya adalah refleksi dari kesempurnaan yang dijelaskan di halaman-halaman Alquran.

Nabi Muhammad adalah pemimpin yang lembut dan sopan santun, penyayang, dan memperlakukan semua orang dengan hormat.

Sementara di negara-negara seperti Mesir, Palestina, Maroko, Suriah, Lebanon, dan banyak lainnya, terdapat banyak orang Kristen, Yahudi dan agama lainnya hidup di bawah perlindungan Muslim.

Dalam era sahabat Nabi Muhammad SAW, komunitas non-Muslim berkembang dan mereka hidup damai. Beberapa dari mereka melihat etika yang diajarkan dalam Islam dan dengan kesadaran sendiri bergabung dengan Islam.

Mereka tertarik etika dan ajaran mulia dalam Islam. Sementara beberapa dari mereka memilih untuk tetap dalam agama mereka dan keturunan mereka telah bertahan sampai saat ini.

Jika agama Islam disebarkan melalui kekerasan, bagaimana mungkin orang-orang ini bertahan sampai hari ini dalam agama mereka sendiri?

Selain itu, penyebar Islam sedikit jumlahnya. Ketika kita melihat persebaran Islam hingga India dan Tiongkok di Timur, Spanyol dan Maroko di Barat, tidak mungkin bagi penyebar Islam yang jumlahnya sedikit itu mengislamkan massa sedemikian besar dengan menggunakan kekerasan.

Sebuah fakta sejarah tentang Islam berikut sungguh menakjubkan. Ketika bangsa Mongol menyerang dunia Muslim, mereka tidak menghancurkan Islam.

Kaum Muslim tidak memiliki kesempatan sedikit pun untuk menegakkan Islam di atas Mongol dengan pedangnya. Namun ajaibnya, Mongol justru mengadopsi Islam sebagai agama mereka sendiri.

Bangsa Mongol, tidak punya keuntungan apa pun dengan menerima Islam, kecuali bahwa mereka melihat kebenaran dan keindahan di dalamnya.

Contoh lainnya adalah Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia saat ini. Pertempuran atau perang apa yang pernah terjadi di sana? Tentara Muslim pernah menyerbu Indonesia? Jawabannya adalah tidak.

Tidak ada tentara atau divisi Muslim pernah menyentuh tanah di bumi Indonesia. Namun ajaibnya, saat ini negara itu memiliki sekitar 205 juta Muslim.

Sejarawan De Lacy O’Leary dalam bukunya ‘Islam at the Crossroads’ menulis: “Sebenarnya sejarah membuatnya lebih jelas bahwa Muslim fanatik menyapu dunia dan memaksakan Islam melalui pedang kepada bangsa-bangsa adalah salah satu mitos fantastis yang paling tidak masuk akal yang pernah diterima sejarawan.”

(Ism, Sumber: www.saudigazette.com.sa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *