Najaf – Kelompok milisi Syiah Irak menentang keras sebutan teroris buat Garda Revolusi Iran (IRGC) oleh Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Sikap itu ditegaskan di rumah konsul jenderal Iran di Kota Najaf pada Sabtu (13/4) waktu setempat.
Anggota milisi mengumumkan solidaritas mereka dengan Muslim lainnya. Mereka juga menilai IRGC Iran tidak pantas disebut organisasi teroris asing, sebab mereka sudah membantu mencegah empat atau lima negara jatuh ke kelompok teroris Islamic State (ISIS).
“Ini menggelikan datang dari sponsor nomor satu terorisme, Amerika,” kata juru bicara Organisasi Badr sebagaimana disitat Reuters, Minggu (14/4).
Organisasi Badr dipimpin oleh komandan milisi Irak dan politisi Hadi al-Ameri, yang memiliki koalisi Fateh atau kelompok milisi yang memiliki jumlah kursi terbesar kedua di parlemen Irak.
Baca juga : Rencana Irak Adili Anggota Asing ISIS dengan Imbalan Uang Dikecam
“Kami menolak tindakan ini dari AS, dan mengatakan kami merasa terhormat berada dalam perlawanan Islam yang memerangi dan mengalahkan terorisme,” kata juru bicara koalisi Fateh.
Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan, keputusan Washington untuk menunjuk IRGC sebagai kelompok teroris dapat membahayakan negaranya dan wilayah yang lebih luas.
Pasukan keamanan Irak menyatakan kemenangan atas ISIS pada 2017 dengan bantuan dari koalisi yang dipimpin AS dan milisi Syiah yang didukung Iran,
Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengatakan, bahwa ia akan menyebut Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris. Trump sebelumnya telah terlebih dahulu menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang luas.