Mendikbud: Orang Radikal Tak Bisa Hidup Dalam Kemajemukan

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menilai paham radikal diakibatkan tidak bisanya pribadi menerima keberagaman yang terdapat di luar dari dirinya. Hal itu dikatakan Muhadjir saat mengucapkan pidato dalam pengangkatan pengurus pusat Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

“Tak dapat hidup di keadaan kemajemukan. Karena telah nyaman andai seragamnya sama. Tapi sebenarnya masuk dalam , pandangan anda menyempit dan itulah yang menjadikan pandangan anda neokonservatif dan pun radikal, tidak mengetahui di luar tersebut begitu beragamnya,” ujar Muhadjir, seperti dikutip Republika.co.id.

Lebih lanjut Muhadjir menyatakan pemahaman radikal pun dilatarbelakangi oleh sistem pengkaderan dalam suatu organisasi yang tak tersingkap luas dan pemberian pemahaman secara utuh. Sebab itu, Muhadjir bercita-cita kepengurusan IPM yang baru bisa meneruskan perjuangan kepengurusan sebelumnya dalam mendakwahkan Islam.

Baca juga : Polri Sudah Identifikasi Seluruh Anggota MIT Pimpinan Ali Kalora

Muhadjir pun mengingatkan supaya pelajar Muhammadiyah bersungguh-sungguh menambah kualitas diri supaya mampu berlomba di erau revolusi industri 4.0 dan mengarah ke 5.0.

“Kembali lagi belajar, belajar. Fokus dan sesuaikan kapasitas waktunya, pandai dan mengerjakan membagi kewenangan. Semuanya mesti dapat membagi kewenangan,” ucapnya.

Sementara tersebut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan semua pelajar Muhammadiyah guna bersiap diri menghadapi evolusi zaman. Berdasarkan keterangan dari Haedar, kendala pelajar Muhammadiyah kedepannya bakal semakin berat. Ia bercita-cita pelajar Muhammadiyah mesti mampu berlomba ditengah riset-riset sebanyak negara guna pengembangan revolusi industri 4.0 mengarah ke industri 5.0 dan 6.0.

“Masalah dan kendala di hadapan kamu jauh lebih perumahan dan berat dari pada masa kami. Karena tersebut jadilah generasi terpelajar Muhammadiyah yang berkemajuan” ungkap Haedar.

Karena itu, Haedar juga mendorong semua pelajar Muhammadiyah guna terus mentradisikan belajar dan membaca. Disamping itu, ia pun mengingatkan supaya pelajar Muhammadiyah pun mempunyai karakter, berakhlak mulia. Haedar juga bercita-cita para pelajar Muhammadiyah bisa berkontribusi memberikan guna untuk umat dan bangsa.

“Perubahan zaman apapun tak boleh meluluhkan karakter pelajar Muhammadiyah yang berakhlakul Karimah, jujur, terpercaya, rendah hati,” ucapnya.