Mbai: Ada Jaringan Teroris di Kaltim

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id – Adem-ayemnya Kaltim dari aksi terorisme bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi. Setiap orang harus setiap saat waspada. Demikian diingatkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai, dalam silaturahmi bersama wartawan di Loppe Coffee, Jl Gatot Subroto Samarinda, Rabu (24/4).

“Belum ada indikasi yang kuat bahwa akan ada aksi teror. Tetapi, itu bukan jaminan di masa yang akan datang. Mengingat Kaltim ini sangat berpotensi terhadap sumber daya alam, banyak sekali fasilitas – fasilitas penting yang bisa dijadikan target dari teroris,” kata Mbai.

Dari fakta yang ada lanjutnya, Ali Imron tersangka utama aksi peledakan bom di Legian Kuta, 12 Oktober 2002 tertangkap di Pulau Barokang yang menandakan bahwa jaringan tersebut juga ada di Kaltim. “Artinya dia punya teman, jaringan di sini,” kata Mbai.

Begitu pula dengan banyaknya penangkapan atau penyitaan antara lain senjata, bahan peledak dari Filipina Selatan lewat Kaltim ke Sulawesi dan Jawa. “Seperti contoh Abu Umar yang dua tahun lalu sudah ditangkap. Pemasukan senjata itu dari Kaltim ini. Kaltim kemudian naik kapal ke Surabaya,” katanya.

Fakta terakhir lanjutnya, adalah masih lemahnya penjagaan di perbatasan Indonesia dengan negara – negara tetangga.  “Mari kita sama – sama menjaga Kaltim ini supaya tetap aman. Karena kalau Kaltim ini terganggu teroris dampaknya bukan Kaltim saja. Bagi daerah lain akan terkena dampaknya. Untuk perbatasan, kita bekerjasama dengan instansi lain, imigrasi, bea cukai, kepolisian dan TNI. Tidak bisa dilakukan hanya satu instansi,” katanya.

Pemda, menurutnya, sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013 juga merupakan leading, penjuru paling depan  dalam rangka menanggulangi konflik sosial dan terorisme khususnya untuk pencegahan.

Hari ini, Kamis (25/4) di Hotel Bumi Senyiur menurutnya akan diadakan pelantikan pengurus Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) di Kaltim. Dengan  demikian,  Kaltim menjadi provinsi ke-20 didirikan forum untuk mencegah teroris masuk dan menjaga bersama kondusifitas daerah.

sumber: tribunnews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *