Mahasiswa Harus Aktif Dalam Pencegahan Terorisme

     Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali mengelar kegiatan Dialog Pencegahan Terorisme, kali ini acara tersebut dihelat di Kampus Universitas Udayana, Bali, Selasa (11/11/2014). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BNPT Drs. Saud Usman Nasution, SH, MH, Rektor Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suastika, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bakti, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Arif Darmawan, perwakilan dari Kapolda Bali, Pemda Bali, FKPT serta 500 mahasiswa Universitas Udayana dan beberapa Universitas di Bali.

 

Dialog Pencegahan Terorisme yang masuk dalam Program Nasional Pencegahan Terorisme BNPT ini direncanakan akan digelar di 16 kampus dari 14 kota di Indonesia. Sebelum sampai di Bali, Dialog Pencegahan Terorisme sudah dilaksanakan di kota Aceh, Medan, Surabaya, Makasar, Jambi, Jakarta dan Mataram.

Menurut Kepala BNPT, Drs. Saud Usman Nasution, SH, MH menilai kegiatan ini harus diselenggarakan di Universitas Udayana, karena Bali merupakan salah satu wilayah yang sering mendapatkan ancaman aksi terorisme. Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa penanggulangan terorisme di Indonesia dilakukan berdasarkan pengalaman buruk yang pernah melanda keamanan Tanah Air seperti peledakan Bom Bali I dan Bom Bali II.

“Kami sudah programkan untuk datangi kampus-kampus di Indonesia untuk memberikan pengarahan mengenai bahaya terorisme dan kami juga terus menyebarluaskan arti penting perdamaian dengan melibatkan narasumber nasional yang kompeten dalam menyampaikan pesan tersebut,” ungkap Kepala BNPT dalam sambutannya pada kegiatan Dialog Pencegahan Terorisme di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana.

Mantan Kadensus 88 Anti Teror itu menekankan bahwa mahasiswa harus aktif dalam proses penanggulangan terorisme. ” Karena pelaku teror itu ada dan tinggal diantara kita. Untuk itu, semua pihak harus berperan optimal, baik itu pemerintah dan kalangan muda atau mahasiswa, sehingga pemahaman radikal itu menjadi musuh bersama karena negara kita negara Pancasila,” ujarnya.

Sementara itu Rektor Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suastika menambahkan, Dialog Pencegahan  Terorisme yang digelar bersama BNPT itu diharapkan bisa disebarluaskan kepada masyarakat oleh para mahasiswa.

“Ini penting bagi mahasiswa karena kami khawatir ada perubahan gerakan dari terorisme yang sebelumnya merekrut golongan dengan tingkat intelektual biasa, mengarah ke golongan intelektual tinggi seperti mahasiswa,” tuturnya. (Tim Media Deputi I BNPT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *