JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum bisa memastikan apakah pemeran dalam video berjudul ‘Risalah kepada Umat Islam di Kota Poso’ adalah Santoso yang merupakan buronan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
“Benar Santoso atau bukan, masih didalami,” jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Ronny juga mengaku, tim Cyber Crime Mabes Polri masih terus memeriksa isi video yang diunggah oleh Al-Himmah dengan durasi enam menit tiga detik itu.
Sementara itu, Ronny menegaskan, Densus 88 Antiteror punya kemampuan untuk melacak keberadaan Santoso melalui tayangan video itu.
“Kepala Densus 88 punya kemampuan untuk melacak dan itu bisa dibantu apabila masyarakat juga mengetahuinya. Artinya, upaya melacak itu sedang dilakukan oleh tim yang bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),” paparnya.
Jenderal bintang dua ini menambahkan, pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan menelusuri keberadaan ataupun identitas pengunggah video dan Santoso.
Sebelumnya, pengamat teroris Al Chaidar, menyakini pemeran yang menyatakan perang kepada Densus 88 Antiteror adalah Santoso alias Abu Wardah.
Chaidar juga menyebutkan, kemungkinan besar Santoso membuat video itu untuk mencari bantuan kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Terutama, bantuan keuangan dan persenjataan dan personil menjadi pasukan. Santoso, kata Chaidar, sampai saat ini masih berada di Poso, Sulawesi Tengah. Sebab, latar yang digunakan oleh Santoso dalam video yang diunggah Al- Himmah, adalah Taman Jeka. (put)
sumber: okezone