Manama – Sebagai upaya untuk melawan permasalahan ekstremisme dan terorisme berbasis agama, pemerintah Bahrain telah menggelar dialog lintas agama yang disponsori langsung oleh Raja Hamad bin Isa al-Khalifa.
Dialog itu, kata diplomat senior Bahrain, juga diharapkan mampu menginspirasi komunitas internasional yang tengah bersama-sama berupaya melawan permasalahan serupa.
Acara yang bertajuk “King Hamad Chair in Interfaith Dialogue and Peaceful Co-existence” telah dibuka pada 5 November 2018 lalu di Manama. Perhelatan itu diselenggarakan di bawah naungan patronase Sapienza University di Roma.
Perhelatan itu diharapkan mampu menyebarkan budaya toleransi dan meningkatkan prinsip-prinsip koeksistensi dan dialog.
Baca juga : BNP2TKI: Pekerja Migran Indonesia Sasaran Efektif Penyebaran Radikalisme
“Mereka juga menyoroti pentingnya dalam menemukan landasan bersama untuk meningkatkan kesadaran serta melawan terorisme dan ekstremisme,” kata Duta Besar Bahrain untuk Indonesia, Mohamed Ghassan Shaikho di Jakarta, Kamis 6 Desember 2018.
Sementara itu, seperti dikutip dari Bahrain News Agency, Presiden Sapienza University Prof Eugenio Gaudio, dalam sambutannya, menekankan koeksistensi damai dan dialog sangat penting bagi komunitas dalam perjuangan mereka melawan kekerasan, diskriminasi dan kebencian.
Dubes Shaikho mengatakan, harapannya, Bahrain mampu bekerjasama dengan Indonesia untuk menggelar perhelatan serupa, yang menggemakan upaya dialog damai lintas agama sebagai alat untuk melawan ekstremisme dan terorisme.