Ledakan Bom Saat Perayaan Tahun Baru Nawroz di Afghanistan, Enam Orang Tewas

Kabul – Sedikitnya enam orang dilaporkan tewas dan 23 lainnya luka-luka akibat serangan bom yang terjadi di Kabul, Afghanistan, Kamis (21/3).

Dikutip dari laman BBC, Jumat (22/3/2019), Ledakan ini terjadi di dekat Universitas Kabul dan kuil Karte Sakhi, tempat dimana banyak warga Afghanistan yang sedang berkumpul setiap tahun untuk perayaan tahun baru Persia, Nawroz.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan juga mengkonfirmasi jumlah korban dalam serangan tersebut. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca juga : ISIS Resmi Serukan Pembalasan Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru

Kepolisian setempat mengatakan ledakan disebabkan tiga bom yang dikendalikan dari jarak jauh. Ledakan terjadi di ruang wudhu, di belakang rumah sakit, dan di tempat pengukuran listrik.

Ledakan itu terjadi di dekat Kabul University dan Masjid Syiah Ziarat-e Sakhi. Setiap tahun banyak warga Afghanistan yang berkumpul di masjid tersebut untuk merayakan tahun baru Persia.

“Ketika kami sedang merayakan hari baik untuk mempererat kebersamaan sebagai sesama warga. Kami menyaksikan hari yang menghancurkan lagi di Kabul, kami kehilangan rakyat yang damai karena musuh pengecut yang tidak kenal batas,” kata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam di cuitanya di Twitter.

Juru bicara Kepolisian Kabul, Basir Mujahid, mengatakan bom keempat yang diletakkan di dekat Kabul University berhasil di jinakan. Pihak berwenang juga tengah mencari kemungkinan bom-bom lain yang ditempatkan daerah itu.

Basjir menambahkan, bom-bom tersebut jauh dari pusat perayaan Nawroz. Tahun lalu ada 33 orang tewas dalam ledakan yang terjadi saat perayaan Nawroz. ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

ISIS yang kerap menyerang minoritas Syiah di Afghanistan pernah menyerang Ziarat-e Sakhi sebelumnya. Pada Oktober 2016 sebanyak 18 orang tewas terbunuh dalam penembakan massal dalam acara Asyura, hari raya penting minoritas Syiah di Afghanistan.