Medan, (Analisa). Terorisme telah masuk dalam jenis kejahatan luar biasa yang pemberantasannya juga harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Salah satunya dengan menggalang kekuatan, menyatukan persepsi akan bahaya terorisme serta memberikan pemahaman, bertukarpikiran tentang pencegahan dan penumpasan teroris sampai ke akarnya.
Berkaitan dengan hal itu, USU bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kantor Kriminal dan Anti Narkoba PBB, Uni Eropa, Grup Asia Pasifik tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, dan Forum Global untuk Anti Teroris, serta didukung oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggagas Workshop Internasional yang fokus utamanya memutus mata rantai pendanaan teroris dengan tema “Best Global Practices in the Prevention of Terror Finance”.
Dalam kegiatan yang berlangsung seminggu itu, tenaga ahli dalam bidang tertentu akan hadir guna mempresentasikan upaya pencegahan, mendeteksi dan memutus pendanaan para teroris di hadapan peserta yang terdiri dari pejabat pemerintah, jaksa, polisi, pejabat bank dan lain sebagainya.
Rektor USU Prof Dr Syahril Pasaribu dalam sambutannya pada pembukaan acara ,Senin, (28/1) di Gedung H Anif, USU menyambut baik atas dilaksanakannya pertemuan berskala internasional ini. Terlebih karena USU telah diminta kesediaannya untuk menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan program itu.
“Negara yang ikut serta dalam workshop ini adalah Indonesia, Laos, Kamboja, Vietnam, Filipina, Thailand, Belanda, Turki, Inggris, Spanyol, Cina dan lainnya. Konferensi ini bertujuan untuk berbagi praktek terbaik untuk mencegah terorisme dengan membuat batasan terhadap aliran dana yang mendukung organisasi-organisasi teroris. Semoga USU dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta workshop sehingga tujuan utama diadakannya kegiatan dapat tercapai,” katanya.
Sumut Kondusif
Sementara itu Plt Gubernur Sumatera Utara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekdaprovsu Nurdin Lubis, menyampaikan, bahwa dengan terselenggaranya kegiatan berskala internasional itu menjadi bukti adanya komitmen yang kuat terhadap upaya bersama untuk mencegah dan memberantas terorisme di dunia yang pada gilirannya akan memperkokoh serta memperluas jaringan kerja sama antar negara yang telah dibangun.
“Selain itu, dengan digelarnya forum besar dan strategis di Sumatera Utara menjadi bukti nyata bagi dunia bahwa Sumut (Indonesia) cukup kondusif dan representatif untuk menggelar even-even internasional seperti ini. Kami juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada USU selaku tuan rumah,” katanya.
Terorisme, tambahnya, telah menjadi ancaman bagi masyarakat internasional, karenanya negara-negara merasa perlu berbagi informasi dan melakukan koordinasi agar ancaman terorisme dihentikan, dan diberantas sampai akarnya.
“Sumut secara khusus, Indonesia secara umum telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam penumpasan teroris. Sebagai sebuah kejahatan yang luar biasa, langkah strategis untuk membangun kerjasama (konspirasi) global untuk memerangi teroris harus dilakukan demi mewujudkan perdamaian dunia,” katanya. (br/gas)
Sumber: Analisa daily