VIVAnews – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai, pelaku teror menyebarkan ajaran radikal mereka dengan memakai cara. Salah satunya, mereka memanfaatkan teknologi.
Deputi I BNPT Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Agus Surya Bakti menjelaskan, pelaku teror memanfaatkan internet untuk menyebarkan paham mereka di situs-situs tertentu. “Jika ada yang tertarik, maka secara tidak langsung mereka kena doktrin,” kata Agus di Mataram, Rabu 30 Oktober 2013. Sehingga, imbuhnya, perekrutan pengikut teroris tak lagi butuh tempat khusus untuk pendoktrinan.
Agus kembali mengingatkan bahwa teroris akan melakukan segala cara, termasuk kekerasan, untuk mencapai tujuan mereka. “Bagi mereka, tidak ada kata damai,” katanya.
Oleh karena itu, BNPT terus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup situs-situs yang berbau ajaran garis keras. Saat ini, imbuhnya, situs berbau ajaran radikal banyak tersebar dan mudah diakses.
Sasaran bergeser
Selain itu, Agus pun mengingatkan bahwa pelaku teror tidak lagi menyasar warga asing yang ada di Indonesia. Target teroris mulai bergeser ke aparat Indonesia. “Karena anggapan mereka, aparat selalu menghalang-halangi kegiatan mereka, ” jelas Agus.
Hal ini diamini mantan anggota Negara Islam Indonesia ( NII) Abdurrahman Ayub. Menurutnya, para teroris berusaha keras untuk menanamkan kebencian pada negara. Cara yang paling ampuh adalah internet. “Mereka mengangap bahwa Indonesia ini adalah negara kafir yang mana seluruh harta dan kekayaannya bisa diambil,” kata Abdurrahman.
Dalam mencari dana untuk pergerakan, mereka pun tak segan menempuh jalan sesat seperti merampok. Dana yang mereka dapatkan kemudian akan digunakan sebagai biaya untuk proses perekrutan calon-calon teroris baru. Selain itu, dana juga dipakai untuk membeli bahan baku senjata untuk menyebar aksi teror lainnya.
“Saya tahu karena sebelumnya saya pernah menjadi seperti mereka. Tindakan mereka tidak sesuai dengan syariat Islam sebenarnya. Makanya saya bertobat,” kata Abdurrahman yang pernah jadi anggota salah satu kelompok teroris dunia pimpinan Abu Aiman itu. (eh)