Jakarta – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD selama ini dinilai telah ikut berperan penting dalam membantu tugas Badan Nasional Penanggulagan Terorisme (BNPT) dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme-terorisme agar tidak meluas di tengah-tengah masyarakat. Selama ini kinerja Kopassus bersama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL dan Satuan Bravo 90 Paskhas TNI-AU yang tergabung dalam Satauan Tugas Pencegahan (Satgas Cegah) BNPT cukup efektif dalam membantu BNPT.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs Suhardi Alius, MH, usai memberikan pembekalan kepada jajaran prajurit Kopassus tentang Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang berlangsung di Balai Komando, Komplek Makopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (5/3/2017)
“Sangat efektif (pelibatan Kopassus). Karena dia punya kemampuan teritorialnya, bahkan unsur intelijen bagaimana memetakan, mendeteksi. Kita juga banyak tergantung dari temen-temen dari Kopassus, dari Denjaka dan dari Sat Bravo 90 yang mana kita libatkan semuanya untuk melaksanakan suatu kontribusi yang terintegrasi dalam rangka upaya pencegahan terorisme,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH..
Lebih lanjut Kepala BNPT mengatakan bahwa untuk melakukan sinergi dalam upaya penanggulangan terorisme, selama ini pihaknya sudah banyak sekali dibantu oleh Kopassus. Bahkan menurutnya selama ini Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi juga dari Kopassus.
“Selama ini kita tunjuk dari Kopassus karena mempunyai anggota-anggota yang betul-betul militan, yang bisa turun ke lapangan untuk memonitor itu semua. Dan saya berterima kasih karena saya dapat laporan laporan dari temen-temen Kopassus yang turun ke lapangan dan itu menjadi masukan buat kami dalam mengambil keputusan dalam rangka melakukan kebijakan-kebijakan yang kita buat,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan.
Alumni Akpol tahun 1985 ini mengatakan, beberapa hari kedepan BNPT akan kembali menggelar latihan mitigasi penanggulangan terorisme. Sebagaimana latihan-latihan sebelumnya, menurut Kepala BNPT tidak hanya institusi TNI dan Polri saja yang dilibatkan dalam latihan tersebut, tetapi semua institusi terkait juga ikut dilibatkan.
“Latihan mitigasi seperti yang lalu seperti di Semarang, lalu dalam rangka Asian Games dimana Panglima TNI yang mengambil pada waktu itu bagaimana kita kontribusi, bersinergi dalam mengatasi masalah masalah terorisme, khususnya yang bisa kita kerjasamakan dan itu kita laksanakan di lapangan. Jadi bukan cuma TNI baik dari (Angkatan) Darat, Laut, Udara dan Polisi, tetapi termasuk instansi terkait lainnya,” kata mantan Kapolda Jawa Barat ini menjelaskan..
Untuk itu dalam menjalin sinergitas, pihaknya akan tetap terus melakukan koordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait lainnya. “(Sinergi) itu terus kita tingkatkan. Dan kalau ada isu-isu yang bagus kita buatkan formulasinya. Kalau kita bisa mengidentifikasi masalah maka kita akan melakukan treatment juga yang pas sesuai dengan apa yg kita butuhkan di lapangan,” ujar mantgan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Pria kelahiran Jakarta, 10 mei 1962 ini juga menjelaskan bahwa dalam kesempatan tersebut pihaknya sengaja diundang oleh Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen I Nyoman Cantiasa untuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana isu terorisme yang terjadi di Indonesia.
“Saya memberikan pemahaman secara utuh kepada seluruh jajaran pimpinan di Kopassus sehingga tahu persis apa yang terjadi dan apa antisipasinya ke depan. Kita mengharapkan kepada Kopassus sebagai satuan khusus di Republik ini yang menjadi tulang punggung kita dalam rangka penanggulangan terorisme,” ujar mnatan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI ini.
Hal ini menurut Kepala BNPT sebagai upaya untuk membekali anggota Kopassus dengan kekuatan yang betul-betul mumpuni dengan pengetahuan yang cukup sehingga tahu apa yang mesti dikerjakan baik dalam sifat-sifat yang soft Power Aprroach maupun hard power approach yang proposional.
“Itu yang kita sampaikan tadi sehimgga tahu persis mereka pemahaman yang utuh tentang masalah isus-isu terorisme yang terkini.untuk itu dari jajaran pimpinan Kopassus yang hadir disini kita harapkan mereka memberikan pengertian kepada seluruh anggotanya sehingga punya pemahaman yang utuh mengenai bagaimana mengantisipasi, bagaimana mencegah dan sebagainya masalah-masalah tentang isu terorisme di daerah.Kita harapkan seluruh pimpinan Kopassus yang hadir pada hari ini bisa menularkan kepada anggota dan pasukannya.,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini berharap.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPT mengatakan bahwa kedepannya tidak hanya prajurit Kopassus saja yang akan mendapatkan pembekalan seperti ini darinya berharap satuan lain seperti Kostrad, Marinir dan Paskhas juga dapat ia berikan pembekalan serupa
“Saya dengar akan ada undangan dari Marinir, kemudian dari Kostrad. Bahkan tadi ada saran bahwa Kodam-Kodam juga meminta saya untuk memberikan pencerahan semacam ini sehingga tahu persis. Karena kebanyakan mereka ada di lapangan sehingga tahu persis apa yang bisa dikerjakan di daerah seperti di perbatasan, daerah konflik itu apa yang mesti dikerjakan oleh mereka kita berikan masukan yang cukup,” ucap mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Polres Depok ini mengakhiri.
Turut mendampingi Kepala BNPT dalam acara tersebut yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri paruhuman lubis, Deputi II bidang penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, SH, M.Hum, Plt. Deputi III bidang Kerjaama Internasional, Brigjen TNI (Mar.) Yuniar Ludfi, para eselon II yakni para Direktur, kepala Biro Umum brigjen TNI. Dadang Hendrayudha dan Inspektur BNPT, Dr. Amrizal, MM
Sementara dari lingkungan Kopasus sendiri selain dihadiri Danjen Kopassus yakni para Asisten, Danjen Kopassus, Inspektur Kopassus, para Komandan Grup, Komandan Satuan 81, Komandan Pusdik Passus, para Komandan batalyon, Komandan Tim/Unit serta prajurit Kopassus yang ada di lingkungan Makopassus.