Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua pihak untuk waspada terhadap munculnya paham atau ajaran yang akan mengganti ideologo Pancasila. Contohnya radikalisme dan terorisme yang mengusung ideologi khilafah atau ancaman bangkitnya komunisme.
“Negara yang berdasar Pancasila merupakan bentuk ideal dan sudah final bagi bangsa Indonesia. Karena itu, Pancasila harus dipertahankan sekalipun dengan mengorbankan jiwa dan raga,” kata Bamsoet saat menyampaikan orasi politik pada Milad Akbar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-54 di Yogyakarta, Rabu (14/3/ 2018).
Menurutnya, jika taruhannya adalah ideologi Pancasila, tegaknya NKRI serta persatuan dan kesatuan bangsa, maka tidak boleh ada keraguan sedikitpun untuk menyatakan sikap dengan tegas. Artinya, Ideologi Pancasila adalah harga mati.
Selain itu, Bamsoet juga mengingatka kepada seluruh masyarakat agar menjadikan dialog dan musyawarah harus menjadi jalan utama dalam menyelesaikan konflik ataupun perbedaan. Penyelesaian melalui kekerasan seperti demonstrasi yang anarkis tidak boleh lagi dilakukan untuk membereskan masalah.
“Dahulukan cara dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Kalau tidak bisa juga, biarkan hukum menjadi jalan terakhir. Di situlah sejatinya kehidupan demokrasi yang berkeadaban,” ucap Bambang dikutip dari liputan6.com.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi di masyarakat. Bamsoet mengatakan, pemerintah memang sudah bekerja keras menurunkan angka rasio gini dari 0,41 menjadi 0,38.
Hanya saja, katanya, kesenjangan sosial dan ekonomi masih tetap ada di masyarakat. Karena itu, semua pihak harus bekerja sama mengentaskan 27 juta rakyat yang masih di bawah garis kemiskinan.
“Kebijakan ekonomi berkeadilan harus kita dorong, program redistribusi aset harus kita jalankan. Demikian pula pemberdayaan UMKM dan pengentasan kemiskinan harus kita sukseskan,” tutur Bamsoet.
Dalam kesempatannitu, Bamsoet juga meminta IMM menjadi tenda besar bagi kemajemukan kaum muda Indonesia. IMM harus menjadi pelopor terdepan di kalangan generasi muda untuk merangkul semua kelompok, golongan, etnis dan agama.
“Mari kita perkuat kembali sendi-sendi kebangsaan, membangun solidaritas dan kebersamaan sebagai bangsa. Kita harus tempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan. Kita adalah Indonesia,” pungkas Bambang Soesatyo.