Kerabat Tak Tahu Aktivitas Harian Terduga Teroris Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com – Keluarga terduga teroris yang ditangkap di Kedungcowek, Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/1/2014) malam, mengaku terkejut dengan penangkapan itu. Meski tinggal serumah, kerabatnya mengaku tak banyak tahu aktivitas M, terduga teroris tersebut. 

“Saya kaget, saya tidak menyangka kalau adik ipar saya itu terlibat (terorisme), tapi semuanya masih belum terbukti, karena itu saya pasrahkan pada kepolisian saja,” kata kakak ipar terduga teroris M, Latifah, di rumahnya, Selasa (21/1/2014) dini hari.

M tinggal bersama kerabat di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya. Latifah mengatakan M semula tinggal bersama ayah mereka. Namun, sang ayah kemudian dirawat keluarga lain dan M ikut keluarga Latifah. M adalah adik suaminya.

“Saya benar-benar tidak tahu kalau ada bom di dalam rumah, karena M memang anak pendiam yang jarang berkomunikasi dengan tetangga. Saya sendiri jarang bertemu, karena saya berangkat kerja pukul 05.00-06.00 WIB dan M tidak ada di rumah kalau saya datang,” aku Latifah.

Menurut Latifah, dia hanya tahu M kadang-kadang keluar rumah mengenakan kopiah seperti orang mau mengaji. “Saya nggakmenduga macam-macam, karena dia memang sempat mondok, tapi saya nggak tahu pondoknya apa dan di mana,” kata dia.

Selain itu, lanjut Latifah, M juga pernah berjualan telur puyuh dan roti lapis yang dititipkan ke beberapa warung. “Saya juga tidak tahu, apakah kegiatan itu masih jalan atau tidak,” ujar dia.

Tim Densus 88/Antiteror dan Polda Jatim menyatakan telah mengintai dua terduga teroris, M dan R, sejak Minggu (19/1/2014) malam. Mereka berdua kemudian ditangkap di sekitar SPBU Kedungcowek, Surabaya, Senin sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah penangkapan, rumah M pun digeledah.

Dari penggeledahan, ditemukan sejumlah rangkaian bom, berupa saklar dan tabung sepanjang 30 sentimeter, berdiameter 5 sentimeter, berisi paku. Rangkaian tersebut menurut polisi dilengkapi dengan timer

Anggota Densus 88 mendapatkan pula sejumlah buku dan bendera hitam dari penggeledahan itu. Rumah yang ditinggali M dikitari dengan garis polisi. Pengamanan lokasi melibatkan Polrestabes Surabaya dan Polsek Kenjeran. Rangkaian bahan peledah dan bukti lain sudah dibawa dari lokasi, Senin sekitar pukul 22.45 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *