Belfast – Kepolisian Irlandia Utara membekuk empat pria karena dugaan terkait serangan bom mobil di kawasan Londonderry di Irlandia Utara. Saat ini polisi tengah menyelidiki apakah kelompok teroris baru IRA bertanggung jawab atas serangan itu.
Dua orang berusia sekitar dua puluhan ditahan beberapa jam setelah terjadi ledakan pada Sabtu (19/1), yang terjadi di luar gedung pengadilan.
Dua orang lainnya berusia 34 dan 42 tahun ditangkap sehari kemudian. Tidak ada korban luka atau tewas akibat ledakan itu.
“Untungnya bom itu tidak membunuh siapapun tapi jelas itu merupakan upaya signifikan untuk membunuh orang di komunitas ini,” kata Mark Hamilton, Asisten Kepala Polisi kepada media seperti dilansir Reuters.
Hamilton mengatakan polisi fokus melakukan investigasi terhadap kelompok New IRA, yang merupakan salah satu kelompok menolak perjanjian damai 1998.
Perjanjian itu mengakhiri kekerasan selama tiga puluh tahun di Irlandia Utara. Kelompok ini diduga melakukan serangan sporadis dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga : Kelompok Simpatisan Al-Qaeda Serbu Basis Pasukan PBB di Mali
Polisi di Irlandia Utara dan Uni Eropa mewanti-wanti pengetatan penjagaan perbatasan pasca Brexit oleh Inggris bisa membuat pos-pos penjagaan sebagai target.
Ledakan itu juga mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Ini termasuk kecaman dari Sinn Fein, yang merupakan sayap politik dari kelompok nasionalis Irish Republican Army atau Tentaran Republik Irlandia.
“Kamu memalukan. Kamu memalukan dan hentikan,” kata Mary Lou McDonald, pemimpin dari Sinn Fein, yang menandatangani perjanjian perdamaian. Dia mengatakan serangan itu sebagai tindakan keterlaluan.
Polisi Irlandia Utara mengatakan mereka hanya diberi waktu beberapa menit sebelum ledakan terjadi. Ini digunakan untuk mengevakuasi anak-anak dan ratusan tamu hotel. Polisi menyebut bom rakitan itu bersifat tidak stabil dan bisa meledak sewaktu-waktu.
“Kami mengevakuasi ratusan orang termasuk 150 orang dari Masonic Hall dan anak-anak dari sebuah klub remaja gereja,” kata Hamilton.
Polisi mengatakan mobil pengantar pizza hancur akibat ledakan sekitar sepuluh menit kemudian setelah evakuasi dilakukan. Kendaraan van pengantar pizza itu dibajak oleh dua orang bersenjata sekitar dua jam kemudian.
Rekaman CCTV menunjukkan salah satu pembajak mobil van itu melarikan diri seusai memarkir kendaraan di depan sebuah gedung pengadilan.
NBC News melansir polisi Irlandia Utara mendapat informasi bakal adanya serangan ini pada sekitar pukul 8 malam pada Sabtu kemarin.